Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 16 Maret 2020 | 18:29 WIB
Ruang satgas kewaspadaan COVID-19 di UGM. (Suarajogja.id / Putu Ayu Palupi)

SuaraJogja.id - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan, ada seorang guru besar UGM yang dicurigai mengarah ke COVID-19. Dengan adanya guru besar yang diduga terjangkit virus corona SARS-CoV-2 itu, UGM menaikkan status yang semula "siaga" menjadi "awas" pandemi covid-19.

"Iya ada peningkatan status. Semula kita kewaspadaan, tapi dengan adanya kasus yang terungkap bahwa ada guru besar UGM yang jadi suspect, maka kita dengan tujuan melindungi mahasiswa kami yang jumlahnya 53.000 orang, kita tingkatkan kesiapsiagaan menjadi awas," tutur Panut, dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, Senin (16/3/2020).

Wakil Rektor UGM Bidang Kerja sama dan Alumni Paripurna menjelaskan, saat ini guru besar tersebut sedang dalam pengecekan ke Balitbangkes Kemenkes untuk diuji positif COVID-19 atau tidak.

"Kondisinya masih dalam observasi," kata dia.

Baca Juga: Syuting Film The Doll 3 Dihentikan, Produser Rugi Rp 1 Miliar

Disinggung apakah yang bersangkutan sempat melakukan perjalanan ke luar negeri, Paripurna menegaskan, guru besar tersebut tidak ada riwayat demikian dan tidak melakukan kontak dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, yang saat ini positif COVID-19.

Selain itu, lanjut Paripurna, guru besar tersebut juga tidak berkontak dengan Ratu & Raja Belanda saat kunjungan ke UGM beberapa waktu lalu.

"Tidak, ya. Saat ada acara Ratu dan Raja Belanda di sini beliau tidak melakukan kontak dan Menhub juga tidak," tuturnya.

Load More