SuaraJogja.id - Para pelajar Indonesia dari berbagai daerah memang banyak yang menorehkan prestasi, tak terkecuali Yogyakarta yang memang kental dengan Kota pelajar.
Satu lagi, prestasi ditorehkan dari pelajar dari Jogja, Anang Suwasto, yang merupakan mahasiswa STMIK Akakom Yogyakarta ini menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia dalam final International Olympiad Digital Economy yang berlangsung di Rusia.
Anang berhasil menyisihkan ribuan peserta dari berbagai negara dalam tahapan kompetisi secara online. Kompetisi itu dibagi dalam beberapa tahapan yang dari awal diikuti 6.184 mahasiswa dari 50 negara.
Dari penyisihan awal tersebut, kemudian terpilih 23 finalis dari 10 kategori. Kompetisi secara online itu dimulai pendaftaran sejak September 2019 silam, kemudian dimulai tahapan pertama dan kedua pada Januari 2020 hingga tersisa para mahasiswa terpilih yang akan mewakili negaranya.
Baca Juga: Ada Wabah Corona, Produk Kembar Agya dan Ayla Dipastikan Meluncur!
Anang menjelaskan, pada tahap awal ia mengerjakan secara online 15 soal dengan bobot soal setara S1 dan S2, durasi waktu selama 24 jam. Pada tahap pertama, ia sebagai peserta bebas memilih semua kategori, tetapi di tahap berikutnya akan ditentukan satu kategori saja melalui nilai yang paling tinggi dari soal yang dikerjakan.
"Soal yang lama prosesnya terutama yang butuh penghitungan manual. Kemudian penetapan metode peserta dalam menyelesaikan masalah dalam data sains dalam big data," katanya, melansir dari Harianjogja, Senin (16/3/2020).
Setelah lolos tahap awal, selanjutnya ia kembali mengerjakan soal di tahap kedua, dengan tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang pertama. Di tahap kedua, ia memperoleh waktu 12 jam pengerjaan, tetapi ia hanya membutuhkan waktu tiga jam saja.
"Selama mengerjakan tidak selalu di depan laptop, masih bisa saya sambi dengan kegiatan lain. Ada soal pilihan ganda juga, tetapi tingkat kesulitan soal ada yang standar S1 dan S2. Termasuk ada hitungan matematikanya," ucap mahasiswa semester enam Jurusan Informatika STMIK Akakom ini.
Ia berhasil menyisihkan ribuan peserta dari 50 negara selama babak penyisihan finalis. Dua hingga tiga finalis dipilih per kategori. Ia akan bersaing dengan dua rivalnya dari India dan Tajikistan pada final di Kota Moskow, Rusia pada 25 Maret 2020 mendatang, untuk kategori data sains.
Baca Juga: Ini Beda Istilah 'Social Distancing' dan 'Lockdown' Hadapi Virus Corona
Di final nanti, para peserta juga mengerjakan soal dengan cara yang sama seperti saat tahap pertama dan kedua. Terdiri dari 15 soal dengan waktu enam jam.
Berita Terkait
-
Mengenal Hubbiy Rasyadarya, Bocah 10 Tahun dengan Prestasi 25 Medali Nasional dan Internasional
-
Kini Disebut Durhaka, Lolly Ternyata Jago Panahan dan Raih Banyak Medali: Pernah Bikin Nikita Mirzani Bangga!
-
250 Mahasiswa Berprestasi Indonesia Hadir dalam National Leadership Camp di Jakarta
-
7 Anak Artis Berprestasi Tingkat Internasional, Terbaru Almira Yudhoyono Putri Annisa Pohan
-
Mikhayla Borong Medali, Nia Ramadhani Wanti-wanti Soal Cowok: Gak Semua Baik Kayak Papa!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon