SuaraJogja.id - Batuk merupakan salah satu gejala terinfeksi virus corona COVID-19. Akibatnya, tak sedikit warga yang terserang batuk merasakan panik hingga beramai-ramai memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Situasi itu terjadi di Puskesmas Imogiri. Puluhan warga Imogiri tampak mengantre di Poli Batuk Puskesmas Imogiri, Rabu (18/3/2020). Mayoritas sudah mengenakan masker yang disediakan pihak puskesmas.
Staf bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Imogiri Christayesha mengatakan bahwa peningkatan terlihat sejak Senin (16/3/2020) kemarin. Wanita yang akrab dipanggil Icha tersebut menjelaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan pasien, tetapi belum ada yang mengarah pada penderita Covid-19.
"Peningkatan mulai Senin kemarin, sangat banyak ya sebenarnya, kalau batuk pilek untuk arah ke COVID-19 belum ada dan jangan sampai ada," kata Icha pada SuaraJogja.id.
Sebagian besar masyarakat yang mengeluh batuk dan pilek, kata dia, hanya terserang influenza biasa maupun batuk akibat kelelahan. Ia menjelaskan, untuk pencegahan COVID-19 sendiri, pihaknya melakukan screening kepada pengunjung yang datang.
Screening dilakukan dari bagian pendaftaran dengan menanyakan keluhan dan mengukur suhu badan. Selanjutnya dilakukan screening lanjutan oleh dokter di Poli Batuk jika keluhan yang disampaikan terkait batuk dan pilek.
Langkah lain yang dilakukan Puskesmas Imogiri untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah pembatasan penunggu dan jam kunjung.
"Jam kunjung ke Puskesmas juga sementara kita hentikan, yang boleh menunggu pasien hanya satu orang saja dengan catatan penunggu sehat," kata Icha.
Kebijakan tersebut dilaksanakan sesuai dengan Surat Edaran dari Bupati Bantul, termasuk dalam mengurangi pertemuan massal.
Baca Juga: Kasus Suap Jabatan, Bupati Kudus Tamzil Dituntut 10 Tahun Penjara
Sebelumnya, Icha sempat mengisi sosialisasi ke SMP N 1 Imogiri terkait pencegahan COVID-19. Ke depannya, ia mengatakan, pihak Puskesmas akan membatasi sosialisasi secara daring.
"Sosialisasi kita lakukan tetap kepada sekolah melalui WA grup , kami memiliki WA group koordinator UKS sekolah dan juga kami berkunjung ke sekolah untuk memberikan leaflet/poster terkait COVID-19 ini," jelas Icha.
Ia akan memberikan pengertian kepada pihak sekolah terkait penghentian sementara kegiatan yang melibatkan pengumpulan massa.
Selanjutnya, Icha juga menghimbau warga agar tidak terlalu panik dan membeli antiseptik, masker, serta obat-obatan secara berlebihan. Ia mengaku pihaknya kesulitan untuk mencari antiseptik, bahkan alkohol 70% juga sudah mulai habis.
Berita Terkait
-
Libur karena Corona Bukan di Rumah, Pelajar Malah Asyik Kumpul di Warung
-
Tutup Area Publik, Pemerintah Ingatkan Hindari Kerumunan dan Jaga Jarak
-
Viral Cerita Dokter Bersuhu Tubuh Sangat Rendah, "Bisa Jadi Bukan Manusia"
-
Antisipasi Sebaran Corona, Kawasan Borobudur Highland Ditutup Hingga April
-
Perawat Meninggal Corona, DPR Ultimatum Pemerintah: ADP Wajib Disediakan!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api