Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 19 Maret 2020 | 21:13 WIB
(Unsplash / Rumman Amin)

SuaraJogja.id - Di tengah merebaknya virus corona penyebab COVID-19 dan adanya imbauan agar salat Jumat di masjid ditiadakan, masjid-masjid di Gunungkidul akan tetap menyelenggarakannya. Para khatib diharapkan memberikan ceramah berisi tentang COVID-19.

Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul Sadmono menuturkan, salat Jumat di masjid-masjid Muhammadiyah Gunungkidul tetap dilaksanakan. Namun, pelaksanaanya harus menaati protokol yang telah ditetapkan pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah berkaitan dengan pencegahan COVID-19.

"(Salat Jumat) tetap dilaksanakan, tetapi dengan protokol tertentu," tutur Sadmono ketika dikonfirmasi SuaraJogja.id, Kamis (19/3/2020) malam.

Muhammadiyah meminta agar warga memastikan seluruh area masjid atau musala bersih. Takmir, jemaah, ataupun marbot harus melakukan pembersihan lantai, permukaan pegangan tangga/eskalator, tombol lift, pegangan pintu, jendela, mimbar, microphone, toilet, tempat wuhu, tempat penyimpanan alat salat, dan fasilitas umum lainnya dengan disinfektan (cairan pembersih) secara berkala minimal tiga  kali sehari.

Baca Juga: Warga Kalasan Hanyut di Sungai Opak, Tim SAR Fokus Pencarian di Jarak 2 Km

Selain itu, selama masa kewaspadaan COVID-l9, masjid dan musala tidak memasang karpet. Seluruh karpet digulung, dan lantai dibersihkan serta tidak digunakan untuk alas salat selama beberapa waktu. Sebab, dikhawatirkan karpet menjadi media penularan COVID-19.

"Pengelola masjid juga kami harapkan menyediakan sarana Cuci Tangan Dengan Sabun (CTPS) dengan air mengalir di toilet dan hand sanitizer di setiap pintu masuk, lift, dan tempat lainnya yang mudah diakses," tambahnya.

Pihaknya juga nengimbau seluruh jemaah agar menggunakan Al-Qur'an dan alat salat pribadi, baik mukena, sarung, sajadah, maupun peci. Takmir masjid juga diharapkan menginformasikan kepada seluruh jemaah untuk membatasi berjabat tangan dan menjaga jarak serta kontak dengan orang lain yang sedang batuk/bersin.

"Takmir kalau bisa memasang pesan-pesan kesehatan [cara cuci tangan yang benar, cara mencegah penularan COVlD-19, dan etika batuk, bersin) di tempat-tempat strategis," harapnya.

Setelah salat Jumat, lanjutnya, seluruh jemaah langsung meninggalkan masjid, menghindari kerumunan orang banyak. Pihak takmir masjid juga harus menginformasikan kepada jemaah, apabila merasa tidak sehat (memiliki gejala pilek, batuk, atau sesak napas) atau pemah berkunjung ke negara terjangkit dalam l4 hari terakhir agar melaksanakan salat dirumah.

Baca Juga: Cerita Pasien 01, 02, 03 soal Kesembuhan hingga Dihujat Netizen

Di samping itu, pengurus masjid dan musalah diminta selalu memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang COVlD-l9 dengan Puskesmas Dinas Kesehatan setempat secara berkala agar penyebaran coronavirus bisa diminimalisasi.

"Para khatib sebaiknya menyampaikan khotbah salat Jumat dengan tema tentang COVID-l9," imbuanya.

Kontributor : Julianto

Load More