Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Husna Rahmayunita
Sabtu, 21 Maret 2020 | 14:58 WIB
Pagebluk Wayahe rakyat mataram nyayur lodeh 7 warna. (Ist)

4. Kulit melinjo: ojo mung ngerti njobone, ning kudu ngerti njerone babakan pagebluk. (Jangan hanya lihat dari luar, tetapi harus mengetahui yang ada di dalam terkait bencana)

5. Waluh: uwalono ilangono ngeluh gersulo. (Hilangkanlah sifat mengeluh)

7. Godong so: golong gilig donga kumpul wong sholeh sugeh kaweruh (Berkumpulah dengan orang-orang yang saleh dan orang pintar)

8. Tempe: temenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah. (Yakinlah dalam memohon pertolongan Sang Pencipta)

Baca Juga: Cara Israel Lawan Corona: Pisahkan Tua-Muda, Kakek Nenek Dilarang Cium Cucu

Lantas benarkah, Sultan HB X Keluarkan Perintah Buat Sayur Lodeh 7 Warna?

Penjelasan

Hasil penelusuran Suarajogja.id, pesan tersebut tidak benar. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.

Ditya menjelaskan, informasi mengenai Sultan HB X mengimbau warga untuk membuat sayur lodeh 7 warna palsu.

Kendati begitu, informasi tersebut dipercaya oleh sejumlah warga di Kabupaten Bantul. Tepatnya di Kampung Kepuhan, Pedukuhan Dobalan dan Kampung Gonanag, Pedukukan Ngasem, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon.

Baca Juga: Pesepak Bola Favorit LeBron James: Semua Pemain Liverpool!

Penjelasan soal Sultan HB X keluarkan perintah menyayur lodeh 7 warna. (ist)

Sebagian ibu rumah di dua kampung tersebut, memasak sayur lodeh 7 warnh, karena meyakini sebagai tradisi yang diperintahkan oleh Keraton Mataram. Apalagi mereka juga sempat melakukannya pasca gempa 2006.

Load More