Saudara-saudaraku Warga Yogya semuanya, berbeda dengan bencana gempa tahun 2006 yang kasat-mata. Sekarang ini, virus corona itu jika memasuki badan, tidak bisa kita rasakan, dan menyerangnya pun tak terduga-duga.
Menghadapi hal itu, kita selayaknya bisa menjaga kesehatan, laku prihatin dan juga wajib menjalankan aturan baku dari sumber resmi yang terpercaya.
Saya yakin, karena rakyat Yogyakarta memiliki kadar literasi yang tinggi, tentu bisa membedakan mana yang berita hoax serta mana-mana yang benar dan nalar. Pepatah Jawa kembali mengatakan, 'Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelem ndalan'.
Karena itu, strategi mitigasi bencana non-alam ini, DIY belum menerapkan lockdown. Melainkan 'calm-down' untuk menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri, agar eling lan waspada. Eling atas Sang Maha Pencipta dengan laku spiritual: lampah ratri, zikir malam, mohon pengampunan dan pengayoman-Nya.
Waspada, melalui kebijakan 'slow-down', sedapat mungkin memperlambat merebaknya pandemi penyakit corona, dengan cara reresik diri dan lingkungannya sendiri-sendiri.
Kalau merasa kurang sehat harus memiliki kesadaran dan menerima kalau wajib 'mengisolasi diri' pribadi selama 14 hari sama dengan masa inkubasi penyakitnya.
Jaga diri. Jaga keluarga. Jaga persaudaraan. Jaga masyarakat, dengan memberi jarak aman, dan sedapat mungkin menghindari keramaian jika memang tidak mendesak betul.
Bisa jadi kita merasa sehat, tapi sesungguhnya tidak ada seorang pun yang bisa memastikan bahwa kita benar-benar sehat. Malah bisa jadi kita yang membawa bibit penyakit.
Karena itu saya mengingatkan pada pepatah Jawa lagi, 'Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan'. Pesan saya singkat, Waspadalah dan berhati-hatilah Saudara-saudaraku!
Baca Juga: Siap Tinggalkan Atletico, Thomas Partey Condong ke Arsenal ketimbang MU
Doaku buat seluruh warga, Sehat, sehat, sehat! Semoga Gusti Allah berkenan meridhai-Nya. Aamiin.
Berita Terkait
-
Tangani Wabah COVID-19 di DIY, Sultan Siapkan 2 Rumah Sakit Darurat Corona
-
Update Corona di Jogja: 76 PDP, 2 Meninggal
-
Update Pasien Corona Jogja, Hari Ini Positif Bertambah Satu
-
UGM Siapkan Reagan Kit Bantu Pemerintah Tangani Virus Corona
-
Kendaraan Keluar Jogja Disemprot Desinfektan, Corona Ketawa dari Mobil
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar