SuaraJogja.id - Salah seorang dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Fajar Junaedi, menyampaikan umpatan kecewanya atas langkah test virus corona yang akan diambil oleh para anggota DPR RI dan keluarga.
Melalui akun twitternya @fajarjun, ia mengkritisi sikap anggota DPR tersebut karena dianggap tidak bercermin kepada rakyat yang berjuang melawan corona di Indonesia secara gotong royong.
"Di akar rumput: masyarakat bahu membahu mengusir wabah Corona dengan membuat-berbagi hand sanitizer, masker dan sebagainya. Di tingkat elit: anggota DPR (plus anggota keluarganya) minta dites Covid-19. Hanya satu kata untuk di tingkat elit yang minta privilege seperti ini: J*CK," tulis Fajar pada hari Senin (23/3/20200).
Sebelumnya dikabarkan suara.com, sebanyak 560 anggota DPR RI dan anggota keluarganya bakal menjalani tes kesehatan guna memeriksa apakah terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak.
Baca Juga: Waspada Virus Corona, Eko Patrio 11 Hari Cuma di Dalam Rumah
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar memastikan, pemeriksaan itu dilakukan guna mendeteksi dini serta melakukan penanganan bila ada indikasi wakil rakyat terhormat terpapar Covid-19.
Indra mengatakan, nantinya anggota DPR akan dilakukan pemeriksaan secara bergilir sesuai jadwal yang telah dibuat. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu dekat, yakni Kamis dan Jumat (26-27/3/2020) pekan ini. Akan ada empat dokter dan empat para medis yang akan bertugas.
"Ini kan tenaga kami terbatas, jadi akan dilakukan di aula di kompleks Kalibata dan Ulujami," kata Indra kepada wartawan, Senin (23/3/2020).
Ia berujar, pemeriksaan hanya dilakukan dengan metode rapid test, bukan PCR. Kendati begitu, dewan yang kedapatan positif corona melalui rapid test bakal dirujuk ke rumah sakit.
Langkah DPR RI ini memancing amarah dari warganet, salah satunya akun @rickyaldis, dalam unggahannya dia menanyakan kepada Presiden Jokowi terkait hal tersebut.
Baca Juga: Kemenhub: Tidak Ada Mudik Gratis Lebaran 2020 Selama Wabah Corona
"Pak @Jokowi, kenapa mereka didahulukan? Orang-orang ini (Anggota DPR RI) beresiko rendah. Mereka tak pernah berdesakan di kereta. Meskipun bagian tugasnya, mereka nggak banyak bersentuhan dengan rakyat banyak. Kalah sama ojek online. Ini 2000 test kit yang salah prioritas," ujarnya.
Berita Terkait
-
PDP Gunungkidul Meningkat, Camat Semanu: Tunda Dulu Rencana Mudik Anda
-
Cari Buronan Harun Masiku di Tengah Wabah Corona, Penyidik KPK Pakai APD
-
Tak Perlu Antre! Semua Anggota DPR dan Keluarga Akan Ikut Rapid Test Corona
-
Cegah Sebaran Corona, Sultan Perintahkan Warga Yogyakarta Tak Keluar Kota
-
Antisipasi Corona, Gedung Ini Dilengkapi Tusuk Gigi untuk Pencet Lift
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY