Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 23 Maret 2020 | 16:41 WIB
Dosen UMY mengkritisi DPR RI (Twitter/@fajarjun)

SuaraJogja.id - Salah seorang dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Fajar Junaedi, menyampaikan umpatan kecewanya atas langkah test virus corona yang akan diambil oleh para anggota DPR RI dan keluarga.

Melalui akun twitternya @fajarjun, ia mengkritisi sikap anggota DPR tersebut karena dianggap tidak bercermin kepada rakyat yang berjuang melawan corona di Indonesia secara gotong royong.

"Di akar rumput: masyarakat bahu membahu mengusir wabah Corona dengan membuat-berbagi hand sanitizer, masker dan sebagainya. Di tingkat elit: anggota DPR (plus anggota keluarganya) minta dites Covid-19. Hanya satu kata untuk di tingkat elit yang minta privilege seperti ini: J*CK," tulis Fajar pada hari Senin (23/3/20200).

Sebelumnya dikabarkan suara.com, sebanyak 560 anggota DPR RI dan anggota keluarganya bakal menjalani tes kesehatan guna memeriksa apakah terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak.

Baca Juga: Waspada Virus Corona, Eko Patrio 11 Hari Cuma di Dalam Rumah

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar memastikan, pemeriksaan itu dilakukan guna mendeteksi dini serta melakukan penanganan bila ada indikasi wakil rakyat terhormat terpapar Covid-19.

Indra mengatakan, nantinya anggota DPR akan dilakukan pemeriksaan secara bergilir sesuai jadwal yang telah dibuat. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu dekat, yakni Kamis dan Jumat (26-27/3/2020) pekan ini. Akan ada empat dokter dan empat para medis yang akan bertugas.

"Ini kan tenaga kami terbatas, jadi akan dilakukan di aula di kompleks Kalibata dan Ulujami," kata Indra kepada wartawan, Senin (23/3/2020).

Ia berujar, pemeriksaan hanya dilakukan dengan metode rapid test, bukan PCR. Kendati begitu, dewan yang kedapatan positif corona melalui rapid test bakal dirujuk ke rumah sakit.

Langkah DPR RI ini memancing amarah dari warganet, salah satunya akun @rickyaldis, dalam unggahannya dia menanyakan kepada Presiden Jokowi terkait hal tersebut.

Baca Juga: Kemenhub: Tidak Ada Mudik Gratis Lebaran 2020 Selama Wabah Corona

"Pak @Jokowi, kenapa mereka didahulukan? Orang-orang ini (Anggota DPR RI) beresiko rendah. Mereka tak pernah berdesakan di kereta. Meskipun bagian tugasnya, mereka nggak banyak bersentuhan dengan rakyat banyak. Kalah sama ojek online. Ini 2000 test kit yang salah prioritas," ujarnya.

Load More