SuaraJogja.id - Penyebaran COVID-19, yang disebabkan virus corona SARS-CoV-2, sangat masif dan menyebabkan kematian di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Karenanya, berbagai cara dilakukan untuk menangkal virus dan meningkatkan imunitas, seperti mengonsumsi multivitamin, suplemen, hingga ramuan herbal atau empon-empon.
Ahli farmasi sekaligus Ketua Program Studi Profesi Apoteker, Departemen Farmakologi & Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Ika Puspitasari, ketika dihubungi, Senin (30/3/2020), mengungkapkan, ada 18 empon-empon atau herbal yang diteliti dan terbukti mampu meningkatkan imunitas. Di antaranya kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis), brotowali (Tinospora cordifolia), teen (Ficus carica), lidah buaya (Aloe vera), dan murbei (Morus alba).
Selain itu, ada juga jeruk nipis (Citrus aurantifolia), bawang putih (Allium sativum), kunyit (Curcuma longa), orang-aring (Eclipta alba), mangga (Mangifera indica), mimba (Azadirachta indica), mengkudu (Morinda citrifolia), pegagan (Centella asiatica), cabai jawa (Piper longum), echinace (Echinacea pupurea), meniran (Phyllanti niruri), keladi tikus (Thyponium flagelliforme), dan sarang semut (Myrmecodia tuberosa).
Namun, mengonsumsi empon-empon harus dilakukan sepanjang waktu tertentu, maksimal delapan minggu. Hal ini penting untuk mencegah efek samping imunomodulator.
Baca Juga: Hari Film Nasional, Film Warkop DKI Reborn Kembali Hadir
"Otoritas pengawas obat di beberapa negara Eropa merekomendasikan waktu penggunaan bahan bersifat imunomodulator tidak lebih dari delapan minggu," ungkapnya pada SuaraJogja.id.
Menurut Ika, konsumsi empon-empon tidak boleh lebih dari delapan minggu agar jika pasien mengalami gangguan kesehatan, dapat diketahui penyebabnya. Karenanya, jika terjadi gangguan kesehatan, maka penderita tetap harus memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Selain itu, penggunaan imunomodulator tidak direkomendasikan diberikan pada pasien-pasien penyakit kronis. Sebut saja pasien leukemia, TB, dan penyakit autoimun, seperti SLE, Rheumatoid artritis, Idiopatik trombositopeni purpura, dan DM tipe 1.
Konsumsi imunomodulator ataupun vitamin dan suplemen tidak boleh menggantikan gizi seimbang yang perlu dikonsumsi sehari-hari. Karenanya, masyarakat tetap dianjurkan untuk menjaga pola makan dengan gizi seimbang.
"Ada beberapa bahan herbal yang pernah diteliti baik secara in vitro [pada sel] maupun in vivo pada hewan uji yang bisa mendongkrak imun tubuh," tandasnya.
Baca Juga: Perdana Naik Podium MotoGP, Bagnaia Merasa Sedikit Berbeda
Ika menambahkan, ada sejumlah cara untuk mengaktifkan sistem imun tubuh. Selain empon-empon, pola hidup sehat dan pola makan sehat juga harus dilakukan untuk menangkal COVID-19. Sebab, pengaruh pola makan dan hidup sehat lebih terpercaya dalam meningkatkan daya tahan tubuh melawan infeksi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green