Kamal menjelaskan kegiatan ini merupakan tradisi leluhur. Dimana jaman dahulu, prosesi ini dilakukan sambil membawa ubo rampe berupa pusaka-pusaka.
"Namun sekarang sudah gak ada ya, yang penting kita berdoa kepada Allah semoga wabah ini segera berakhir," kata Kamal.
Selain untuk memohon kepada Allah, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat warga tenang. Pelaksanaan kegiatan ini, juga dilakukan atas inisiasi jamaah masjid yang mulai khawatir dengan merebaknya wabah corona.
Latar belakang dilaksanakan kegiatan ini,sebagai wujud kepirhatinan atas situasi saat ini. Serta mengajak masyarakat untuk berdzikir sebagai salah satu solusi yang diajarkan oleh para leluhur.
Baca Juga: PN Sleman Lakukan Sidang Online Selama Wabah Corona Belum Reda
Kamal menyebutkan, prosesi ini tidak jauh berbeda dengan prosesi mubeng benteng yang dilaksanakan di Kraton.
Menurut info dari kasepuhan, kegiatan ini terakhir dilakukan pada jaman penjajahan Jepang. Namun, kegiatan serupa juga sering dilaksanakan di wilayah-wilayah pesantren, seperti Wonokromo dan Mlangi.
Hingga saat ini Kamal menyampaikan aktivitas masih berjalan, dengan tetap waspada pada kesehatan jamaah.
"Bagi kami wabah ini harus dihadapi dengan lahir dan batin. Bukan hanya dengan lahir saja, lockdown misalnya," kata Kamal.
Ia menyebutkan, bahwa persiapan secara batin juga diperlukan. Salah satunya dengan tetap datang ke masjid dan berdzikir bersama.
Baca Juga: Gugus Tugas Sleman Kurangi Jam Buka Toko Modern dan Akan Evaluasi ODP
Menurutnya, jika persiapan lahir dilakukan tanpa persiapan batin justru akan berbahaya dan dapat menyerang mental masyarakat. Hal ini juga untuk menjaga spritualitas jamaah yang sudah terbiasa melakukan dzikir bersama.
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi