SuaraJogja.id - Hari-hari terasa membosankan bagi Nur (28), warga Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Tak ada pekerjaan yang bisa ia kerjakan di rumahnya. Meski kadangkala ia pergi ke ladang membantu orangtuanya, tetapi perasaan kalut masih terus ada dalam benaknya.
Beban cicilan sepeda motor dan juga bank membuatnya harus berpikir keras bagaimana ia mendapatkan uang untuk membayarnya. Cicilan motor sebesar Rp650 ribu masih harus ia bayar lima kali lagi. Sementara, cicilan bank sebesar Rp400 ribu masih harus ia tuntaskan sebanyak 12 kali lagi.
Nur mengaku tak bisa berpikir lagi kecuali mencari pekerjaan. Pasalnya, sejak tanggal 13 Maret 2020 yang lalu ia 'dirumahkan' sementara dari tempatnya bekerja. Nur adalah satpam di sebuah hotel berbintang dengan sistem outsourcing. Ia terpaksa dirumahkan karena kondisi hotel kini sedang anjlok; tak ada tamu sama sekali.
"Bulan April itu mulai tanggal 1-7 huniannya 0 persen. Sama sekali tidak ada tamu. Saya dirumahkan, ndak tahu sampai kapan," ujar bapak satu anak tersebut, Selasa (31/3/2020), di rumahnya.
Baca Juga: Menperindag Era Soeharto, Bob Hasan Meninggal Bukan karena Corona
Laki-laki yang meminta namanya tidak disebutkan secara lengkap ini lantas mengungkapkan kegundahannya terhadap dampak bencana virus corona tersebut. Badai pandemi COVID-19 ini mengakibatkan 'sandang-pangan' (penghasilannya) hilang.
Sebagai tenaga outsourcing, meskipun di rumahkan, ia sama sekali tidak mendapat pesangon. Terakhir kali, ia mendapat gaji awal bulan yang lalu. Ia baru akan mendapatkan gaji bekerja selama 12 hari di bulan Maret pada awal bulan April mendatang. Tentu jumlahnya jauh berkurang dibanding dengan gaji bulanannya seperti ketika belum ada virus corona.
"Kalau gajiku itu UMR Sleman. Tapi outsourcing, dirumahkan ya dirumahkan gitu aja. Ndak ada bekal sama sekali," tambahnya.
Dirinya sudah mencoba berkeliling mencari pekerjaan. Namun, tidak ada perusahaan yang membuka lowongan. Semuanya mengaku tengah sepi. Jikapun ada lowongan, maka baru akan menerima karyawan lagi ketika kondisi sudah normal, tidak ada virus corona lagi.
Ia sedikit beruntung karena istrinya masih bekerja di pabrik sarung tangan di wilayah Gunungkidul. Namun demikian, ia mengaku masih bingung bagaimana memenuhi kewajiban mencicil kredit sepeda motor dan cicilan bank yang masih ada. Apalagi, harapan akan adanya keringanan, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), ternyata tak bisa ia dapatkan.
Baca Juga: Tutup Usia, Mantan Menperindag Bob Hasan Derita Kanker Paru-Paru Stadium 4
"Motor ini kayaknya ngendon [nunggak] nanti. Tak [saya] jual sayang tinggal 5 bulan, wong [orang] motor ini juga buat kerja," tuturnya.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Aturan THR untuk Pekerja Outsourcing, Ini Syaratnya
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Tuntut Pengesahan UU Ketenagakerjaan Baru, Buruh Geruduk DPR
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD