Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 01 April 2020 | 13:52 WIB
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)

SuaraJogja.id - Banyak orang percaya, berjemur di bawah sinar matahari bisa menjauhkan diri dari serangan virus corona. Hal ini rupanya dibenarkan pula oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) Madarina Julia.

Seperti diketahui, salah satu cara mencegah terjangkit virus corona SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit COVID-19, adalah memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh. Selain menjaga pola makan dan hidup bersih, menjaga imunitas bisa dilakukan dengan cara berjemur di bawah sinar matahari.

Madarina mengatakan, tubuh manusia memerlukan sinar matahari untuk membantu meningkatkan produksi vitamin D di dalam tubuh. Vitamin D ini hanya sedikit sekali terkandung dalam makanan; sinar mataharilah sumber utama vitamin D alami.

"Vitamin D ini punyak efek imunomodulator yang bisa memperbaiki sistem imun tubuh," jelasnya, Selasa (31/3/2020).

Baca Juga: Usai Isolasi Mandiri 14 Hari, Semua Pemain Lakers Bebas dari Covid-19

Sistem imun ini, kata dia, menjadi pertahanan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Jika tubuh kekurangan vitamin D, pertumbuhan menjadi terhambat dan tubuh rentan terinfeksi virus maupun bakteri.

Madarina menjelaskan, waktu berjemur paling efektif adalah saat bayangan tubuh lebih pendek dari tinggi badan. Ia menambahkan, durasi berjemur yang dianjurkan adalah sekitar 10 hingga 15 menit.

"Waktunya bisa mulai dari jam 10.00 sampai 15.00 WIB, jangan dilakukan lebih pagi karena paparan sinar mataharinya tidak mencukupi," jelas Madarina.

Selain itu, kondisi udara pada pagi hari kurang baik, terutama di kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi. Banyak polutan seperti logam berat masih terkonsentrasi di dekat permukaan yang mencemari udara pada pagi hari.

Ketika berjemur, Madrina menyarankan, kulit langsung terpapar sinar matahari. Penggunaan topi, sunscreen, serta pakaian bersifat menghalangi paparan sinar matahari ke kulit.

Baca Juga: Sopir Avanza Tewas Terbakar di Tol Slipi, Tabrakan Maut dengan Mercy dan VW

"Setidaknya bagian tangan dan kaki terkena sinar matahari. Yang berjilbab mukanya kan juga terbuka cukup terpapar sinar matahari," jelasnya.

Agar tidak terasa membosankan, Madarina mengimbuhkan, berjemur tidak harus dilakukan sebagai kegiatan tunggal. Sembari mendapatkan sinar matahari, aktivitas lain bisa dilakukan, seperti seperti berkebun, mengangkat jemuran, dan lainnya yang berkontak langsung dengan sinar matahari.

Menurut keterangannya, sinar matahari tidak hanya ampuh meningkatkan imun tubuh. Dalam sejumlah penelitian disebutkan bahwa virus lebih sulit bertahan di cuaca panas, sehingga paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu mencegah tubuh dari serangan virus.

Load More