Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 06 April 2020 | 14:22 WIB
Dokter Spesialis Forensik RSUP Dr Sardjito, Lipur Riyantiningtyas. [ist]

SuaraJogja.id - Mengakrabi jenazah tampaknya jadi pilihan jalan sunyi bagi Dokter Forensik RSUP Dr Sardjito, Lipur Riyantiningtyas

Meski begitu sebagai garda terdepan menghadapi pandemi virus corona, ketika awal menangani jenazah PDP maupun positif corona sempat membuatnya bergidik. Mengingat riwayat virus itu telah banyak merenggut nyawa termasuk para tenaga medis.

"Takut sih di awal sempat ada, tapi kami coba berusaha tenang ketika menangani jenazah. Mereka kan juga sudah dilakukan tindakan sesuai SOP sebelum sampai ke tempat pemulasaran," ujarnya, kepada SuaraJogja.id, belum lama ini.

Ia mengakui, ada sebuah perasaan yang tak bisa terungkapkan ketika melihat ada sejumlah kematian pasien yang berstatus terinfeksi virus corona. Apalagi beberapa hari terakhir, jumlahnya terus bertambah.

Baca Juga: APD Terbatas, Tim Rehabilitasi Medis Sardjito Buat Sendiri di Kala Senggang

Ia menyebut tenaga medis sepertinya merupakan sosok yang paling rentan terpapar virus corona. Oleh karenanya menjaga kondisi fisik adalah hal pokok yang patut diperhatikan selama menjalankan tugas.

"Virus itu enggak ada obatnya selain dari imunitas kita. Jadi imunitas yang harus kami jaga, makan yang cukup, kebetulan kami juga dapat support dari rumah sakit, vitamin, kadang dapat extra fooding juga ya," ucapnya.

Selain fisik, hal lain yang juga patut diperhatikan yakni saling support serta tak boleh lengah untuk mejaga kondisi hati.

"Sebab saat kita galau, imunitas kita juga akan ikut turun. Oleh karenanya selain harus menjaga fisik kami juga harus benar-benar menjaga suasana hati," ucapnya.

Lalu bagaimana agar suasana hati tetap terjaga di tengah wabah seperti ini? Salah satu caranya yakni ketika tidak sedang bertugas ya 'ngobrol'.

Baca Juga: Ramai Warga Tolak Jenazah COVID-19, Ini Saran Dari Tim Forensik RS Sardjito

"Kami berusaha ngobrol tentang apapun, terutama soal kabar yang masif berseliweran di media sosial. Jangan sampai dapat atau baca berita yang tak benar. Saya sampaikan ke staff juga, unggah saja ke grup nanti dicarikan info yang benar seperti apa, kami juga ngikutin perkembangan dari Kemenkes," ujarnya.

Load More