SuaraJogja.id - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Parangtritis, Mancingan XI, Parangtritis, Kretek, Bantul pada Minggu (5/4/2020). Mobil Daihatsu Xenia menabrak seorang pejalan kaki yang merupakan penjaga losmen di depan Losmen Agung 3.
Suedi, pria berusia 28 tahun warga Mancingan XI, Parangtritis, Kretek, Bantul tewas seketika setelah dihantam mobil saat sedang berjalan kaki di Jl Parangtritis minggu malam.
Kecelakaan terjadi saat mobil Daihatsu Xenia yang dikendarai Filemon melaju dari arah barat dengan kecepatan tinggi. Saat dilokasi kejadian yang menikung, mobil kemudian oleng dan menabrak Suedi. Korban mengalami cedera berat pada kepala. Sementara kondisi mobil mengalami kerusakan pada kabin, dan ringsek dibagian depan.
Kanit Laka Polres Bantul, IPDA Maryono menjelaskan, saat ini tidak dilakukan penahanan kepada pengemudi karena belum memungkinkan.
"Penahanan tidak dilakukan. Kita masih dalami saja, karena pengemudi ini masih sakit belum bisa dimintai keterangan," kata IPDA Maryono Senin (6/4/2020).
Pengemudi mengalami cedera kepala ringan dan memar di bagian kepala depan. Saat ini, pengemudi tengah mendapatkan perawatan di RSUD Panembahan Senopati.
Filemon Alexsius Yanuar K, pengemudi Daihatsu Xenia merupakan warga Pakel, Bareng, Jombang, Jawa Timur. Sementara dua penumpang lainnya, merupakan warga Wonolelo dan Segoroyoso, Pleret, Bantul.
IPDA Maryono menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari saksi. Untuk dapat mengetahui penyebab mobil oleng.
Ia juga menyebutkan sudah melakukan wawancara kepada dua orang saksi yang ada di lokasi kejadian, berserta penumpang.
Baca Juga: Berlaku Har Ini, Warga Padang ke Luar Rumah Tanpa Masker Kena Denda!
Mobil tersebut berisi tiga orang, sepasang kekasih dan satu orang temannya. Saat ini, penumpang mobil penabrak sudah dalam keadaan stabil.
Selanjutnya Maryono menyampaikan, dalam situasi merebaknya wabah saat ini menyebabkan lalu lintas sepi sehingga banyak dimanfaatkan untuk memacu kendaraan dengan cepat. Ia berharap, masyarakat tetap mematuhi batas kecepatan dan aturan lalu lintas.
Apabila, terdapat keperluan untuk meninggalkan rumah agar tetap menjalankan etika berlalu lintas. Terutama dengan kondisi jalanan yang sepi.
"Memacu kendaraan silahkan sesuai imbauan kecepatan. Jangan jalanan sepi itu enak melaju, perhatian etika lalu lintas yang baik dan benar" kata IPDA Maryono.
Ia juga menjelaskan, selama wabah corona merebak, fatalitas kecelakaan mengalami penurunan. Namun, kecelakaan yang mengancam jiwa dan menyebabkan luka berat meningkat.
Berita Terkait
-
Belajar dari Terbakarnya Nissan GT-R, Lakukan Tindak Preventif Ini
-
5 Fakta Laka Lantas Wakil Jaksa Agung Arminsyah Kemudikan Nissan GT-R
-
Petaka di Ultah Pernikahan, Fakta Kecelakaan Maut Wajagung Arminsyah
-
Juga Wafat dalam Laka Lantas, Paul Walker Pernah Jajal Nissan GT-R
-
Obituari Wakil Jaksa Agung Arminsyah: Hobi Mobil, Bangun Corolla DX
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak