SuaraJogja.id - Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul Helmi Jamharis mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul siap menyediakan lahan pemakaman untuk jenazah pasien virus corona.
"Pagi ini saya baru saja mengecek lokasi makam di daerah Tilaman, Wukirsari, Imogiri," kata Helmi, Selasa (7/4/2020).
Ia menjelaskan, pihaknya baru saja melakukan pemantauan di lokasi tersebut untuk melihat kesiapan tanah sebagai lokasi pemakaman. Lokasi tanah seluas 4,5 hektare tersebut terletak di Tilaman, Wukirsari, Imogiri, Bantul.
Helmi menjelaskan, saat ini belum ada yang menggunakan tanah tersebut. Ia juga menyebutkan, di lokasi tersebut sudah tersedia tenaga yang akan mengurus, beserta fasilitas umum seperti masjid dan pendopo.
"Sudah saya koordinasikan dengan petugas, jika seandainya tiba-tiba ada jenazah COVID-19 yang butuh dimakamkan," kata Helmi.
Kebijakan ini dibuat untuk mengantisipasi seandainya terjadi penolakan jenazah pasien COVID-19 oleh masyarakat. Namun, Helmi berharap agar jangan sampai terjadi penolakan di tengah masyarakat.
Ia menjelaskan, untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut, masyarakat yang membutuhkan dapat menghubungi tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Bantul.
Selain makam darurat, Pemkab Bantul juga menyiapkan rumah persinggahan bagi pemudik yang tidak bisa pulang ke rumah mereka.
Wakil Ketua I Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul Bidang Operasional Hermawan Setiaji menyebutkan, ada dua rumah singgah yang tersedia. Satu berada di BLK Jl Parangtritis; yang lain di gedung Loka Bina Karya di Jl Samas. Keduanya diperkirakan mampu menampung masing-masing 25 orang.
Baca Juga: Viral Lagu 'Aku Suka Body Goyang Mama Muda', Ada yang Sudah Tahu Liriknya?
Rumah singgah tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari setelah pulang dari luar daerah.
"Isolasi di rumah lebih baik, tapi kalau ada masalah, bisa menggunakan rumah singgah ini," kata Hermawan.
Ia menjelaskan, secara prinsip, pemudik lebih disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di kediaman masing-masing. Ia juga meyakinkan masyarakat sekitar agar para pemudik dapat menjalankan isolasi mandiri selama berada di rumah.
Selain dua fasilitas tersebut, Helmi juga merencanakan, pekan depan rumah sakit darurat di Bambanglipuro sudah dapat digunakan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) ringan hingga sedang.
Saat ini, masih dilakukan pembersihan fasilitas dan pengadaan sarana dan parasarana pendukung, seperti ranjang pasien.
Berita Terkait
-
Terlalu Jauh, Percakapan Warganet Soal Jenazah Pasien Corona Bikin Bingung
-
Pesan Haru dari Ibu Pasien Covid-19 Termuda di Singapura
-
RSUD Palangka Raya Penuh, Pasien COVID-19 Ditampung di Bapelkes Kalteng
-
Alhamduillah, Dua Pasien Positif COVID-19 di Kaltim Sembuh
-
PDSKJI Teliti Kesehatan Mental Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Gustavo Tocantins Jadi Pahlawan, PSS Sleman Susah Payah Jaga Tren Kemenangan Beruntun
-
Pakar UGM Bongkar Borok Makan Bergizi Gratis: Cacat Sejak Awal, Dirancang untuk Bancakan?
-
Trauma Keracunan, DIY Minta Kejelasan Program Makan Bergizi Gratis di 2026
-
Progres Tol Jogja-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction Sleman Tembus 66,39 Persen
-
Open Bidding Sleman, Bupati Kerahkan 9 Akademisi, Tak Mau Salah Pilih Kepala Dinas