SuaraJogja.id - RSUD Wates terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan nutrisi bagi para tenaga kesehatan dalam penanganan pasien virus corona penyebab COVID-19. Selain membeli secara mandiri, RSUD Wates, yang merupakan RS rujukan COVID-19 di Kulon Progo, juga banyak mendapat donasi APD hingga multivitamin dari masyarakat.
Perwakilan Komunitas Pemilik Mesin Kangen Water di Kulon Progo, Rudiantara mengatakan sangat senang bisa berperan aktif ikut dalam membantu penanganan COVID-19. Sejauh ini pihaknya sudah memberikan bantuan berupa hand sanitizer dan multivitamin di kurang lebih tujuh rumah sakit di Yogyakarta, khususnya pada hari ini di RSUD Wates.
"Ini muncul dari hati kami, ingin membantu tenaga medis yang bertugas, sehingga bisa tetap kuat dalam menjalani tugasnya, sehingga Kulon Progo khususnya dan Indonesia pada umumnya bisa terbebas dari masa krisis oleh COVID-19 ini," kata Rudiantara, saat ditemui di RSUD Wates dalam acara penyerahan karangan bunga, Selasa (7/4/2020).
Pihaknya sebelumnya telah memberikan multivitamin berupa air kangen water yang telah dibagikan langsung kepada tenaga medis yang bertugas. Ada sekitar sepuluh dus yang telah dibagikan sampai saat ini.
Baca Juga: Sheila Terciduk Polisi! Bantu Suami Nyambi Jualan Sabu-sabu
"Kita tidak menghitung secara nominal, kami siap support sampai masa tanggap daruat ini selesai. Jika RSUD Wates membutuhkan, kami siap bantu," tegasnya.
Direktur RSUD Wates Lies Indriyati menyatakan kebahagiaannya terhadap apresiasi masyarakat, mulai dari sejumlah karangan bunga yang diterima pihaknya hingga APD dan nutrisi multivitamin kepada tenaga medis.
"Sungguh menjadi kejutan bagi kami karena mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ini menjadi motivasi bagi kami dalam menambah kesiapan kami melakukan pelayanan pasien. Dukungan masyarakat luar biasa banyak, tidak hanya dari makanan dan multivitamin, ada juga bentuk APD," tuturnya.
Lies mengatakan bahwa persediaan APD selama seminggu ke depan masih mencukupi. Namun pihaknya tidak lantas bersantai mengandalkan persediaan yang ada.
Pasalnya, melihat kondisi di lapangan yang makin sulit dalam mencari APD, pihaknya akan terus berupaya mencari stok APD untuk kesediaan minggu berikutnya, baik mengandalkan pembelian mandiri atau pemberian donatur.
Baca Juga: Seharga Motor, Mesin Kopi Syahrini Bikin Warganet Minder
"Stok minggu berikutnya belum ada, jadi kami agak was-was. Kami masih berupaya cari terus. Kebutuhan APD lengkap di RSUD Wates bisa mencapai 15-20 per hari dan itu hanya satu bangsal saja," ujarnya.
Ada sekitar kurang lebih 32 dokter yang terlibat dalam penanganan COVID-19 di RSUD Wates. Dengan sistem shifting dalam melaksanakan tugasnya, pihaknya perlu menghemat pemakaian APD yang dipunya.
Saat ini RSUD Wates masih merawat dua pasien dewasa yang menunggu antrean hasil tes swab dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. Terkait kondisi klinis, kedua pasien tersebut cukup baik, dan jika hasil tes swab negatif, mereka bisa langsung dipulangkan.
Sebelumnya, satu orang bayi berusia empat bulan baru Minggu (5/4/2020) lalu dinyatakan negatif corona dan sudah bisa dipulangkan. Terkait 29 orang yang melakukan kontak secara langsung dengan sang bayi, Lies menyebutkan bahwa semuanya sudah menjalani rapid test dan hasilnya semua negatif.
"Ada protapnya untuk teman-teman yang kontak langsung dengan kasus positif jika tidak dengan APD lengkap langsung isolasi mandiri. Kemarin ada 29 orang dan sudah dilakukan rapid test juga hasilnya semua negatif. Semuanya sudah melewati masa karantina mandiri dan tidak bergelaja, sekarang sudah mulai aktif lagi," ungkapnya.
Terkait orang tua si bayi, khususnya ibu, yang selalu menunggui anaknya, hingga saat ini tidak ada gejala apa pun. Namun, tetap akan dilakukan rapid test kepada si ibu.
"Proses kepulangan benar-benar disiapkan untuk si ibu. Intinya semua pada daya tahan tubuh, semua akan terus dipantau. Tadi pagi sudah pulang," kata Lies.
Sedangkan, ayah si bayi masih dalam perawatan dan saat ini masih menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) bersama satu orang lain yang dirawat di RSUD Wates.
Berita Terkait
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali