SuaraJogja.id - Seluruh penumpang bus dan kereta di Yogyakarta diwajibkan untuk menggunakan masker. Kebijakan tersebut diputuskan pengelola Terminal Giwangan Kota Yogyakarta dan PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta, menanggapi makin meluasnya penularan COVID-19. Bahkan, penumpang yang tidak memakai masker akan ditolak naik kereta oleh PT KAI.
"Meskipun jumlah penumpang yang menggunakan bus dari Terminal Giwangan turun, tetapi protokol kesehatan tetap kami lakukan. Mereka diminta menggunakan masker," kata Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Rabu (8/4/2020).
Bekti menambahkan, selain penumpang, seluruh kru bus, bahkan komunitas yang beraktivitas di Terminal Giwangan, juga diwajibkan mengenakan masker sebagai upaya untuk menjaga diri dan orang lain di sekitar agar tidak terpapar virus corona.
"Pada hari ini pun ada pembagian masker dari Polda DIY untuk komunitas dan penumpang," kata Bekti, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Pergub PSBB Jakarta Terhambat, Anies Ngotot Ojol Boleh Bawa Penumpang
Ia juga menyebutkan bahwa sejauh ini penumpang sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi untuk mengenakan masker, sehingga tidak perlu ada tindakan tegas mencegah penumpang naik bus apabila tidak menggunakan masker.
Di samping itu, lanjut Bekti, pengaturan jumlah maksimal penumpang dalam satu bus, untuk memastikan diterapkannya anjuran physical distancing, bisa dilakukan dengan baik. Satu armada maksimal mengangkut 50 persen orang dari kapasitas total.
Hal senada disampaikan Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto. Pihaknya juga mewajibkan seluruh penumpang kereta untuk mengenakan masker.
"Penumpang kereta yang tidak menggunakan masker tidak diperbolehkan naik kereta dan uang tiket akan dikembalikan 100 persen secara langsung," tegas Eko.
Kebijakan tersebut, menurut keterangan Eko, akan berlaku penuh mulai 12 April di seluruh stasiun di Daop 6 Yogyakarta.
Baca Juga: Penampakan Surat Anggota DPR Dapat Uang untuk Beli Mobil saat Corona
"Melalui kebijakan ini, kami ingin membantu mencegah makin meluasnya penularan virus corona. Apalagi, pemerintah pun sudah mewajibkan masyarakat yang beraktivitas di luar untuk selalu menggunakan masker," ungkapnya.
Selain kewajiban menggunakan masker, PT KAI juga tetap memberlakukan protokol kesehatan ketat di setiap stasiun dengan mengecek suhu tubuh calon penumpang menggunakan thermal gun.
"Pembatasan jumlah maksimal penumpang di tiap gerbong juga dilakukan, misalnya untuk kereta Prambanan Ekspres (Prameks), kami batasi hanya 50 persen dari kapasitas total," jelas Eko.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya