SuaraJogja.id - Tidak jarang profesi cleaning service luput dari pemberitaan. Padahal cleaning service salah satu profesi di rumah sakit yang juga rentan terjangkit virus corona.
Kepala Bidang Pelayanan Penunjang RSUD Wates Sulalita Saraswati menjadi salah satu orang yang memperhatikan kinerja cleaning service di rumah sakit setempat. Ia menyoroti berbagai risiko pekerjaan cleaning service, yang bahkan rela jam kerjanya ditambah untuk melakukan tugasnya.
Ia mengutarakan bahwa RSUD Wates menugaskan dua petugas cleaning service yang ditempatkan di ruang isolasi, sehingga mereka mengalami kelebihan jam kerja. Kondisi ini merupakan dampak dari keterbatasan alat pelindung diri (APD) yang tersedia di RSUD Wates.
"Mungkin jarang terucap tapi kontribusi mereka [cleaning service] juga sangat besar dan patut diapresiasi," kata Sulalita, Rabu (8/4/2020).
Baca Juga: PNS Meninggal Saat Antre Bayar Pajak, Dievakuasi Petugas Berseragam APD
Dalam sehari, cleaning service yang bertugas di ruang isolali bisa bekerja dari pukul 08.00-22.00 WIB. Jadi, dalam sebulan mereka mendapat kelebihan waktu selama kurang lebih 52 jam.
"Kemarin kita juga sudah koordinasi, kemungkinan besar nanti akan ada kompensasi karena kelebihan jam itu karena juga cleaning service ini dari pihak ketiga juga. Harapannya, pihak Pemda Kulon Progo juga bisa membantu dalam kompensasi itu," ujarnya.
Ditemui terpisah, Bupati Kulon Progo Sutedjo ikut mengapresiasi rekan-rekan cleaning service yang rela menambah jam kerjanya untuk melakukan pelayanan. Pihaknya juga memberikan ucapan terima kasih kepada teman-teman cleaning service yang tetap menjalankan tugasnya di tengah wabah COVID-19.
Menurut dia, di tengah mewabahnya penyakit COVID-19, tenaga cleaning service di RS tentu tetap bekerja seperti biasa. Mereka membersihkan dan mengepel lantai, menyiapkan makanan dan membersihkan sisa makanan bekas pasien serta membuang sampah medis dan pekerjaan lainnya.
"Kita ikut prihatin jika kondisinya seperti itu, tapi juga kita apresiasi sebesar-besarnya. Kelebihan jam dihitung dan dicatat saja, nanti kalau memang anggaran memungkinkan, perlu diperhatikan juga. Masukkan ke dalam anggaran yang diajukan, kan juga masuk akal," ucapnya.
Baca Juga: Kabar Baik, DIY Tambah Dua Laboratorium untuk Tes Swab COVID-19
Berita Terkait
-
Renovasi Ruangan RSUD Batam Belum Kelar, Walkot: Tukangnya Takut Corona
-
RS Persahabatan Tambah Jumlah Tempat Tidur di Ruang Isolasi Corona
-
Wabup Kulon Progo Akan Dipilih dan Ditetapkan Kamis Besok
-
Apresiasi Kinerja RSUD Wates Lawan COVID-19, Masyarakat Beri Beragam Donasi
-
Kekurangan APD, RSUD Wates Minta Donatur Prioritaskan Masker
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
- Tristan Gooijer: Aku Siap Jalani Proses!
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
BRI Perkuat Peran dalam Green Economy Lewat Green Financing Hingga Capai Rp89,9 Triliun
-
Eksekusi Paksa Satu Rumah di Lempuyangan: Penghuni Layangkan Gugatan, LBH Siap Lawan PT KAI
-
Dari TKI Ilegal ke Kurir Sabu Tisu Basah, Tato Artis Jadi Pintu Masuk Sindikat Internasional
-
Sabu Cair dalam Tisu Basah: Jaringan Narkoba Internasional Gemparkan Yogyakarta!
-
Tisu Basah Berisi Sabu, Polda DIY Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Negara di Bandara YIA