Sekalipun bertugas merawat pasien COVID-19, Vero dan perawat lainnya tentulah manusia biasa yang ingin tetap menjaga ikatan dengan keluarganya. Berkat sejumlah upaya pembersihan diri tadi, mereka tetap bisa berinteraksi dengan anggota keluarga tanpa batasan, tak terkecuali bersama balita.
"Banyak dari kami [perawat] yang masih punya anak balita, jadi [balita] tidak bisa lepas dari kami. Kami ya tadi, sudah bentengi diri kami dan tingkatkan daya tahan tubuh, kami juga berusaha secara psikologis diri kami sesenang mungkin sebahagia mungkin [supaya tidak stress]," ungkapnya.
Ia berharap kepada rekan sesama tim medis, bisa tetap menjaga perasaan bahagia, imunitas mereka dan selalu mengenakan APD kala bertugas. Pasalnya, mereka bukan hanya merawat orang lain yang merupakan pasien. Melainkan juga menjaga orang-orang yang dicintai dan orang-orang di sekitar mereka.
"[Pesan] untuk masyarakat, kami yang merawat pasien COVID-19 dan pasien lainnya, tolong jangan stigma kami membawa virus ke lingkungan anda, karena kami sudah gunakan APD sesuai SOP. Tolong jangan larang kami masuk ke rumah kami sendiri atau ke kampung kami. Ayo, bersama kita bisa melawan [COVID-19]," kata dia.
Sementara itu terpisah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru RSUP Dr Sardjito, Ika Trisnawati menyebutkan, beberapa pasien itu menunjukkan gejala yang berbeda-beda, mulai dari gejala ringan sampai gejala berat. Agar ODP maupun PDP bisa kembali fit, sebaiknya tetap menerapkan pola hidup sehat, seperti makan yang teratur dan bergizi seimbang, memperbanyak protein, vitamin B dan C. Selain itu, sangat penting istirahat cukup, olahraga teratur dan menghindari stress.
"Stress dapat menurunkan daya tahan tubuh. Ini yang kurang dipahami oleh masyarakat," tuturnya.
Di saat yang sama, ia menyinggung perihal penggunaan masker. Kalau seseorang dalam kondisi sehat, di dalam rumah ia tidak perlu memakai masker.
"Kalau di dalam rumah masker diperuntukkan untuk orang sakit, wajib, apalagi sakit batuk, flu. Termasuk juga ketika ia beraktivitas ke luar rumah," tuturnya.
Bagi orang sehat tak perlu memakai masker di dalam rumah karena kalau di dalam rumah, orang itu cenderung aman. Sedangkan bila di luar rumah, kita akan bertemu dengan orang lain, yang kita tidak tahu orang itu silent carrier atau odp. Sehingga, walaupun sehat, diharapkan kita tetap menggunakan masker kala di luar rumah.
Baca Juga: Segini Biaya Tes COVID-19 di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta
"Atau dia orang yang tidak ada gejala tapi membawa virus," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal
-
Saldo DANA Kaget Langsung Cair? Ini Tiga Link Aktif yang Bisa Bikin Dompet Digitalmu Gendut
-
Tragis! Ratusan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis, JCW Soroti Pengawasan Bobrok