SuaraJogja.id - Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien positif virus corona yang menyebabkan COVID-19, dokter dan para tenaga medis lainnya menjadi sosok terpenting dalam penanganan kasus pandemi ini. Imbauan untuk #dirumahaja pun menjadi salah satu cara membantu mereka.
Pandemi corona, yang belum kunjung usai ini, membuat banyak pihak tergerak untuk menggalang dana kemanusiaan. Beberapa musisi Kulon Progo pun tergerak hatinya untuk mengulurkan bantuan dengan menggalang dana bagi pahlawan COVID-19.
Upaya ini guna membantu pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis maupun nonmedis, khususnya yang berada di rumah sakit di Kulon Progo. Tidak sekadar menggalang dana, musisi Kulon Progo juga mempersembahkan karya berupa lagu dan video klip berjudul "Damai Kulon Progo", yang telah diunggah di kanal YouTube Musisi Kulonprogo, Jumat (10/4/2020).
Ketua Gerakan Musisi Kulon Progo Bergerak Melakukan Donasi (Beraksi) Burhan Irdawanto mengatakan, gerakan ini lahir dari keprihatinan para musisi Kulon Progo terhadap mewabahnya virus corona.
Baca Juga: Sesak Napas, Wali Kota Tanjunpinang Syahrul Langsung Diisolasi di RS
"Kami tergerak untuk melakukan donasi, guna membantu pemenuhan APD kepada teman-teman medis. Ini merupakan dukungan kami sebagai warga Kulon Progo, agar mereka tetap diberi keselamatan saat saat menangani pasien corona," jelas pria yang kerap disapa Penot ini, Sabtu (11/4/2020).
Sang personel band The Mad juga mengatakan, dalam kondisi saat ini, APD paling dibutuhkan oleh tenaga medis. Belum lagi, para tenaga medis mempunyai risiko tertular virus paling tinggi karena berhadapan langsung dengan pasien.
Para musisi yang tergabung dalam Gerakan Musisi Kulon Progo Beraksi itu akan menyumbangkan hasil donasi dari masyarakat dalam bentuk APD kepada RSUD Wates dan puskesmas yang ada di Kulon Progo.
"Penyerahan bantuan rencana akan diserahkan 18 April 2020," ujarnya.
Donasi itu dapat disalurkan melalui Rekening BNI 0851201404 an Scholastica Berty, Bank Mandiri 1370015931369 an Nurrahman, dan BCA 8025123031 an Burhan Irdawanto.
Baca Juga: Kakek Demam Menggigil Bikin Geger, Didiamkan Warga Gegara Ngeri Corona
Terkait lagu berdurasi sekitar 4 menit dan video klip yang sudah mereka unggah kemarin, Gerakan Musisi Kulon Progo Beraksi menjadikan itu sebagai wujud dukungan kepada tenaga medis dan masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di Kulon Progo, agar lebih kuat menghadapi pandemi corona ini.
Penot menambahkan, melalui video klip itu, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona.
Dijelaskan Penot, proses pembuatan lagu dan video klip ini memakan waktu sepekan. Penot bersama Scholastica Berty Anstaca Formayla dan Dhimas Agil dari Roti & Mentega, serta Hero Herda, yang merupakan vokalis band KarnaMereka, menjadi penggerak atas lahirnya karya ini.
Salah satu penulis lirik lagu "Damai Kulon Progo", Scholastica Berty Anstaca Formayla, mengatakan, lewat lirik ini, ia ingin menyampaikan pentingnya menjaga diri selama wabah corona. Warga yang masih kerap keluar rumah tanpa urusan yang jelas harus melaksanakan imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing.
"Itu yang coba kita tekankan guna memutus rantai penyebaran corona," ucap perempuan yang akrab disapa Cacha tersebut.
Ia pun berharap, pandemi corona bisa segera berakhir. Pasalnya, wabah ini turut memengaruhi penghasilan para musisi lantaran pelbagai event musik terpaksa dibatalkan.
"Iya kalau itu pasti berpengaruh ke kami, tapi ya mau gimana lagi, memang keadaan sekarang seperti ini, semoga kita baik-baik saja dan wabah ini segera rampung," katanya.
Beberapa musisi yang ikut dalam gerakan ini antara lain Guyon Waton, Riot and Funny, KARNAMERAKA, The Mad, The Flash, Rindiantika, FINA FASANDA, L-Sista, dan puluhan kelompok musik lain yang semuanya berasal dari Kulon Progo.
Berita Terkait
-
Deretan Musisi Mancanegara yang Pilih Batal Manggung di Indonesia, Terbaru Ada Dua Lipa
-
Perjalanan Karier Denny Caknan, Trending Topic Usai Namanya Muncul di Markas Barcelona
-
KPK Tahan Satu Tersangka Lagi dalam Kasus Korupsi Pengadaan APD
-
Tampilkan Musisi Lintas Generasi, Begini Kemeriahan Jazz Gunung Burangrang
-
Joyland Festival 2024 Lengkapi Line-up dengan Nama-nama Seru, Ada Kolaborasi Hyukoh & Sunset Rollercoaster
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali