SuaraJogja.id - Dosen Departemen Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Jaka Widada berharap, bilik swab yang ia kembangkan mampu diproduksi dan segera didistribusikan secara massal di tengah keterbatasan alat pelindung diri (APD) tenaga medis.
"Satu unit sudah jadi dan ini sedang menyelesaikan 10 unit. Targetnya akhir minggu depan sudah bisa didistribusikan ke rumah sakit rujukan yang telah terdaftar," kata Jaka Widada kepada Antara, Sabtu (18/4/2020).
Ia berharap, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional ikut terlibat untuk memproduksi bilik swab secara massal. Hingga kini, sumber dana pembuatan bilik swab yang diberi nama resmi "Swab Cabinet BCL-UGM" ini hanya mengandalkan sumbangan para donatur.
"Saya kira (keterlibatan gugus tugas) perlu. Kalau yang kami buat saat ini hanya mengandalkan 'dana umat' dari para donatur yang baik hati," ujarnya.
Jaka mengatakan, inisiatif pengembangan bilik swab berawal dari keprihatinannya terhadap ketersediaan alat pelindung diri (APD) tenaga medis yang terbatas.
Bilik tersebut memiliki dimensi berukuran 90x90×200 cm dengan tinggi 2 meter. Lapisan bilik terbuat dari bahan aluminium panel komposit (APC) dengan ketebalan sekitar 3 mm. Selain itu, pada bagian atas bilik terpasang blower dan hepa lter untuk mengembuskan udara bersih ke dalam bilik.
Pintu pada bagian belakang dan bagian depan menggunakan kaca dengan tebal 6 mm. Pintu ini dilengkapi dua lubang yang dipasang dua sarung tangan panjang permanen berbahan latex untuk memeriksa pasien. Saat digunakan, sarung tangan permanen masih dirangkapi dengan sarung tangan medis steril yang sekali pakai.
"Dengan demikian orang yang diperiksa maupun medis juga terlindungi, aman dari penularan," kata Jaka.
Bilik yang dibuat dengan bahan berstandar medis itu juga dilengkapi amplier dengan speaker sebagai sarana komunikasi dengan pasien. Jaka mengharapkan, biliknya tersebut bisa jadi solusi alternatif bagi petugas kesehatan saat mengambil swab pasien.
Baca Juga: Sembuh dari Corona, Ibu 3 Anak di Sawah Besar Disambut Sorak Sorai Warga
"Tenaga kesehatan tidak perlu pakai APD hanya cukup menggunakan masker sehingga nyaman tidak terbebani dengan hazmat yang berat dan panas," kata dia.
Ia menambahkan, untuk tahap awal bilik swab buatannya akan disalurkan ke sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di DIY.
"DIY yang sudah masuk daftar ada RSUP dr Sardjito, RS Bantul, dan Sleman. Lainnya, oleh donatur dikirim ke Banyuwangi, Malang, Jakarta, Bandara Cengkareng, dan Bogor," kata Jaka.
Mengutip dari laman resmi UGM, pembuatan bilik ini terinspirasi dari melihat video petugas kesehatan di Korea Selatan yang tengah melakukan uji swab di bilik untuk memeriksa pasien.
Jaka kemudian berdiskusi dengan istrinya yang merupakan dokter spesialis THT dan telah terbiasa menguji swab saat memeriksa pasiennya. Disamping itu, Jaka memiliki latar belakang keilmuan mikrobiologi sehingga sedikit banyak memiliki pengetahuan tentang bakteri, virus serta ruangan yang bebas kuman.
"Background saya mikrobiologi, lebih dari 35 tahun belajar tentang bakteri, jamur, virus dan lainnya sehingga familiar tentang karakteristik virus seperti apa dan membuat ruang bebas kuman seperti apa," kata Jaka.
Berita Terkait
-
Sembuh dari Corona, Ibu 3 Anak di Sawah Besar Disambut Sorak Sorai Warga
-
Pasien Covid-19 Meninggal di Spanyol Tembus 20.000 Orang
-
Alhamdulillah, Pemprov DKI : 206 Pasien Sembuh di DKI
-
Hindari Stres Akibat Isolasi, Psikolog Arsenal Dampingi Pemain
-
Keuangan Goyah, Barcelona Diklaim Tak Mampu Tebus Lautaro Rp 1,8 Triliun
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
Terkini
-
Humanis, Ini Strategi Yayasan Literasi Desa Tumbuh, LPA Klaten, dan UNICEF Perangi Terorisme
-
Stop Scrolling! Ini Cara Ampuh Atasi Kesepian, Dijamin Lebih Efektif dari Media Sosial
-
Australia Lebih Pilih Bali, Jogja Gigit Jari? Pemda DIY Siapkan Strategi Tarik Minat Wisatawan
-
Animasi 'Merah Putih: One For All' Kaku? Ini Catatan Pedas Dosen ISI untuk Kreator Film Anak
-
Sinergi UAJY-UKRIM dan BUMDes Tamanmartani: Tingkatkan Ekonomi Desa Lewat Teknologi Pengering Herbal