SuaraJogja.id - Guna menjamin ketersediaan pangan di tengah pandemi Covid-19, Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY melakukan penyemprotan tanaman padi untuk mencegah serangan wereng batang coklat.
Penyemprotan dipimpin langsung Kepala BPTP Maman Suherman di Bulak, sisi barat Balai Desa Gadingsari Sanden Bantul Sabtu (18/4/2020).
Ditemui seusai secara simbolis melakukan penyemprotan, Maman mengaku kegiatan tersebut adalah bentuk langkah antisipatif guna memastikan tanaman padi bebas dari serangan hama. Sehingga petani dapat melakukan panen, untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Ketahanan pangan merupakan hal pokok yang harus dipenuhi dalam kehidupan berbangsa, terlebih dalam kondisi wabah seperti saat ini.
"Penyemprotan akan dilakukan di sentra produksi padi lainnya di DIY," jelas Maman, melansir Times Indonesia.
Kepala Laboraturium Pengamatan hama dan penyakit DIY, paryono memastikan penyemprotan menggunakan bahan biopestisida. Dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, maka tidak berefek buruk pada tanah.
Penggunaan biopestisida dalam jangka panjang justru akan merangsang kesuburan tanah. Sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam program pertanian berkelanjutan. Untuk menghasilkan makanan yang sehat.
"Komitmen kita mewujudkan masyarakat yabg sehat dengan makanan sehat," jelas Paryono.
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul Yus Warseno memastikan, hingga saat ini persediaan pangan di Bantul masih cukup aman. Berdasarkan data terakhir ketersediaan pangan di Bantul surplus. Sehingga dapat memasok kebutuhan untuk daerah lain.
Baca Juga: Kemunculan Ribuan Cacing dari Tanah Pernah Terjadi Sebelum Gempa Jogja
Upaya pencegahan terhadap serangan hama wereng batang coklat ini diharapkan menjadi salah satu langkah agar tidak ada tanaman padi yang gagal panen. Hingga menjadikan kabupaten Bantul menjadi salah satu penyangga ketersediaan pangan di DIY.
Berita Terkait
-
Lalai Laboratorium CDC Terkontaminasi Virus Corona, Ratusan Tes Gagal
-
Update Corona Covid-19 Global 19 April 2020: Sembuh Nyaris 600 Ribu Orang
-
Serba Online, Begini Cara Muslim Inggris Akan Jalani Ramadan saat Pandemi
-
Innalillahi, Tenaga Medis Pertama di Solo Positif Corona Meninggal Dunia
-
Bermula dari Klinik, 6 Pegawai Puskesmas di Padang Terjangkit Virus Corona
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus