SuaraJogja.id - Fenomena ribuan cacing keluar dari tanah di Solo dan sekitarnya ternyata bukan kali ini saja. Sebelumnya, fenomena ini pernah terjadi sebelum gempa yang melanda Bantul, DI Yogyakarta dan Pangandaran, Jawa Barat.
Ketika itu, fenomena cacing keluar dari tanah di Bantul dan Pangandaran langsung dikaitkan dengan pertanda gempa bumi. Kala itu sejumlah ilmuwan LIPI memberikan tanggapan atas fenomena tersebut.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), lipi.go.id, geolog dari LIPI, Eko Yulianto, mengatakan kemunculan cacing tanah di Bantul tak bisa diabaikan.
“Ada catatan, sebelum gempa Pangandaran, beberapa ahli ITB membuat pernyataan gempa tak mungkin di sana. Yang terjadi sebaliknya,” katanya seperti dikutip dari laman Solopos.com--jaringan Suara.com--, Minggu (19/4/2020).
Baca Juga: Heboh Ribuan Cacing Keluar dari Tanah di Solo, Benarkah Pertanda Gempa?
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengakui kemunculan cacing tersebut di wilayah Karangjati, Kasihan, Bantul.
Namun dirinya melihat hal ini terjadi karena adanya fenomena hujan saat musim kemarau. “Kemungkinan karena kepanasan mereka muncul di permukaan,” kata dia pada 3 Juni 2015 seperti dikutip Solopos.
Sementara Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono waktu itu menegaskan, fenomena itu muncul karena adanya perubahan iklim pancaroba dan tidak terkait dengan gempa bumi seperti 2006 lalu.
“Ini masa transisi musim hujan ke musim panas. Waspada bahwa Bantul rawan gempa bumi, tapi kepanikan jangan berlebihan,” ujar Surono di Yogyakarta pada 3 Juni 2015.
Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini menyebut Bantul memang menjadi daerah rawan gempa. Pada 1946, lindu besar menggoyang Bantul dan kembali terjadi setelah 60 tahun kemudian, yaitu pada 2006.
Baca Juga: Pakar UNS Soroti Keanehan Ribuan Cacing Keluar dari Tanah, Ini Pemicunya?
Dia juga mengungkapkan fenomena munculnya cacing itu tidak bisa dikaitkan dengan kondisi Gunung Merapi. Karena kondisi Merapi saat ini dalam keadaan normal.
“Saya pikir masyarakat Yogya cukup cerdas. Bantul memang rawan gempa. Tahun 1946 terjadi gempa dan baru terjadi gempa lagi pada 2006, sekitar 60 tahun kemudian. Sekarang 2006 sampai sekarang [tahun 2015] kan baru berapa tahun? Apakah cukup energi yang terkumpul untuk gempa seperti 2006?” jelas Mbah Rono.
Ia menyatakan tak ada alat atau teknologi yang mumpuni untuk meramalkan akan terjadinya gempa bumi.
“Tidak ada teknologi meramalkan ke depan akan terjadi gempa, bisa dideteksi, tapi tidak tahu kapan,” ujar Mbah Rono waktu itu.
Bukan tolak ukur gempa
Sedangkan pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Danny Hilman Natawidjaja punya pendapat lain.
Berita Terkait
-
Heboh Ribuan Cacing Keluar dari Tanah di Solo, Benarkah Pertanda Gempa?
-
Pakar UNS Soroti Keanehan Ribuan Cacing Keluar dari Tanah, Ini Pemicunya?
-
Innalillahi, Tenaga Medis Pertama di Solo Positif Corona Meninggal Dunia
-
Fenomena Aneh, Ratusan Cacing Keluar dari Tanah Rayapi Jalanan di Solo
-
Minahasa Diguncang Gempa 5,1 SR
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Objek Diduga KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Dekat Jalur Vital Suplai Energi Bali
-
7 Mobil Bekas Murah Favorit Keluarga: Muat Banyak, Irit BBM dan Mudah Perawatan
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harganya Tembus Rp 1.901.000/Gram
-
Pemain Keturunan Rp 11,3 Miliar Jadi Filosofi Nomor Punggung 21 Jordi Amat, Siapa?
-
Perbedaan Usaha PSSI dan Menpora Mau Gelar Liga Putri Secepatnya
Terkini
-
Janjian Tawuran Subuh, Geng V vs M Bikin Geger Lowanu, 10 Ditangkap, Celurit-Pedang Jadi Bukti
-
Diplomat Muda Kemlu Tewas Terlilit Lakban: Kisah Heroiknya Selamatkan WNI di Zona Konflik Terungkap
-
BRI Salurkan BSU Rp1,72 Triliun untuk 2,8 Juta Pekerja Guna Dongkrak Daya Beli Masyarakat
-
Kematian Janggal Diplomat Muda Arya Daru: Keluarga Ungkap Sosoknya yang Bikin Kagum
-
Wapres Kagum saat PSM UAJY 'Ngamen' di Alun-Alun Selatan Jogja, Personel Dapat Dukungan Tak Terduga