SuaraJogja.id - Warga di sekitar kawasan wisata di Gunungkidul dibuat gregetan lantaran masih ada para wisatawan bandel yang masuk ke objek wisata pantai padahal sudah dinyatakan ditutup untuk umum oleh Pemkab Gunungkidul.
Adhi (23) warga Padukuhan Singkil Desa Paliyan mengungkapkan, hampir setiap hari ada saja wisatawan yang melintas di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di depan rumahnya. Wisatawan tersebut seringnya menggunakan sepeda motor berboncengan satu sama lain dalam jumlah lebih dari dua motor.
"Kebanyakan pemancing, tetapi yang muda-mudi juga cukup banyak," ujarnya, Minggu (19/4/2020) siang.
Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegarapun dikabarkan ada yang melintas di depan rumahnya. Tetangganya menyaksikan ada dua wisatawan mancanegara yang hendak ke pantai menggunakan sebuah sepeda motor beberapa hari yang lalu.
Baca Juga: Sebentar Lagi Musim Kemarau, DIY Bakal Diawali dari Gunungkidul
Di Padukuhan Pule Desa Kemadang Kecamatan Saptosari, warga harus berjaga 24 jam di jalur utama menuju ke pantai di wilayah mereka. Warga desa mendirikan posko untuk memantau arus yang masuk ke kawasan wisata melalui jalur Kemadang tersebut.
Sekretaris Desa Kemadang, Suminto mengakui jika banyak wisatawan yang bermaksud masuk ke obyek wisata pantai. Hampir setiap hari, puluhan kendaraan hendak berwisata melintas melalui depan Balai Desa Kemadang. Tak hanya berplat nomor lokal, namun plat luar daerah dan kebanyakan dari Jakarta yang hendak berwisata.
"Biasanya mereka itu pemudik dari sana (Jakarta) dan ingin berwisata ke pantai," tutur Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Desa Kemadang ini.
Di depan balai desa, saat ini memang ada posko yang buka selama 24 jam penuh. Para petugas posko ini akan menghentikan kendaraan yang melintas dan meminta keterangan terkait maksud serta tujuan mereka. Jika ingin berwisata maka para petugas posko akan menghalau atau meminta wisatawan tersebut untuk balik arah.
Namun karena bersifat himbauan maka terkadang ada yang nekat ingin ke pantai maka kemudian dipersilahkan melintas. Biasanya wisatawan tersebut kembali karena di pintu masuk Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) juga ada yang bertugas melakukan penjagaan.
Baca Juga: Dibuat Penjahit Lokal, BPBD Gunungkidul Bakal Bagi 200 Ribu Masker ke Warga
"Apa yang kami lakukan ini berdasarkan keputusan Dinas Pariwisata dan surat edaran Kapolri," ungkapnya.
Warga memang membuat posko pemantauan di mana antara warga dengan personil Dinas Pariwisata bergantian melakukan penjagaan. Untuk pukul 08.00-20.00 WIB, personil Dinas Pariwisata yang melakukan penjagaan.
Sementara pukul 20.00-08.00 WIB ada relawan dari Desa yang melakukan penjagaan. Untuk operasionalnya diambilkan dana APBDes yang berasal dana pengembalian sharing pendapatan retribusi kawasan pariwisata.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Perangi Virus Corona, Didier Drogba Bantu Keluarga Miskin di Pantai Gading
-
Sepinya Pantai dan Dermaga Santa Monica
-
Usai Pandemi Kemana? 6 Alasan Tanjung Lesung Jadi Rekomendasi
-
Posting Foto Lama di Media Sosial, Pasangan Ini Dikenai Denda
-
Dibuat Penjahit Lokal, BPBD Gunungkidul Bakal Bagi 200 Ribu Masker ke Warga
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
Terkini
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya
-
Ciamiknya Pakaian Bekas Disulap Jadi Berkelas di Ibis Styles Yogyakarta
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?