Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 19 April 2020 | 17:45 WIB
Komplek makam Panembahan Bodho tahun ini akan menggelar prosesi nyadran dengan cara streaming, Minggu (19/4/2020). [Mutiara Rizka M / SuaraJogja.id]

Makam istri Nyai Brintik terletak di Karang Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul dekat dengan Masjid Kauman yang merupakan peninggalan Panembahan Bodho. 

Panembahan Bodho dan istrinya dikenal sebagai wali yang menyebarkan agama Islam di kawasan tersebut. Bahkan, masjid peninggalan Panembahaan Bodho merupakan masjid pertama yang ada di kawasan Wijirejo. 

Wahono juga menceritakan, bahwa sosok Panembahan Bodho beserta istrinya dikenal sebagai wali yang menyebarkan agama islam. Sehingga ada banyak peziarah yang datang dari berbagai daerah. 

"Santri kan itu muridnya Sunan Kalijaga, peninggalannya itu di Kauman," kata Wahono. 

Baca Juga: Persediaan Terbatas Selama Wabah, PMI Bantul Tak Kirim Stok ke Bank Darah

Pintu makam Panembahan Bodho sendiri hanya dibuka saat upacara nyadran. Sementara pada hari biasa, peziarah berkunjung hanya sampai depan pintu makam saja. Pergantian kelambu juga biasa dilakukan saat nyadran. 

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, upacara nyadran tahun ini berjalan tanpa acara yang meriah dan peserta yang terbatas. Pedagang kaki lima yang biasa memenuhi jalanan desa, juga tidak ada yang menggelar lapaknya. 

Pengurus Makam Sewu sendiri, tetap mencoba menjalankan tradisi leluhur yang sudah berjalan bertahun-tahun dengan tetap mematuhi himbauan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona. 

Load More