SuaraJogja.id - Pada sore yang cukup mendung di salah satu pemberhentian lampu APILL di depan Terminal Wates, Kulon Progo, terpantau tidak cukup banyak kendaraan yang melintas meskipun juga tidak terlalu sepi juga. Sesekali beberapa truk dengan muatan besar melintas berbarengan dengan mobil dan sepeda motor.
Di antara semua pengendara yang lewat, masih tetap ada beberapa orang yang tidak mengindahkan imbauan pemerintah untuk memakai masker saat keluar rumah. Kendati begitu, tidak sedikit pula masker yang terlihat sudah menempel di wajah para pengguna jalan sore itu, Sabtu (18/4/2020).
Di trotoar dekat lampu merah tersebut, terlihat beberapa orang datang berjalan kaki mendekati pos polisi yang berada persis do ujung jalan. Mereka sudah berdandan menawan dengan memakai kaus yang seragam.
Makin dekat tulisan di kaus mereka terbaca, "terdengar" lantang imbauan yang tertulis di kaus itu -- "Bersatu Lawan COVID-19: Cuci Tangan Pakai Sabun" -- dilengkapi desain gambar berwarna kuning menyerupai kepala yang memakai helm lengkap dengan masker di wajah.
Baca Juga: Ambyar! Bule AS Cover Lagu 'Pamer Bojo' Didi Kempot, Warganet Bergoyang
Salah seorang dari mereka ada yang menenteng sebuah kardus bekas minuman yang ditempel kertas bertuliskan "Waria Peduli Kulon Progo." Dengan sigap salah satu dari mereka melambaikan tangan kepada wartawan yang sudah menunggu.
Wanita itu adalah Wikwik Ambyar, nama panggung dari seorang waria bernama Ikke Erindia. Ia sempat menjadi viral beberapa waktu lalu setelah videonya saat mengamen di jalanan diunggah oleh seorang pengguna YouTube.
Namun kali ini ia tidak membawa alat musik tradisional andalannya, yakni bass betot dan kecrek yang biasa ia gunakan untuk mengamen, melainkan hanya berbekal masker yang sudah terpasang di wajahnya dan sebagian ia bawa dengan masih terbungkus rapi di dalam plastik.
Wikwik menjelaskan, tujuannya bersama dengan rekan-rekan waria yang lain berkumupul di lampu merah sore itu bukan untuk memberikan hiburan kepada para pengguna jalan. Namun ada sesuatu yang lebih mendesak dan menurutnya penting untuk dilakukan, yaitu membagikan masker secara gratis kepada pengguna jalan yang masih tidak menggunakan masker saat terpaksa pergi keluar rumah.
"Saya dari Wikwik Ambyar bersama dengan teman-teman Komunitas Waria Kulon Progo [Warkop] akan berbagi masker secara gratis di pinggir jalan. Ide awalnya aku ngelihat di pinggir jalan kok banyak kali yang enggak pakai masker, jadi tergeraklah hatiku untuk berbagi kepada mereka," katanya saat bersiap membagikan masker kepada pengguna jalan di lampu merah dekat Terminal Wates, Kulon Progo.
Baca Juga: DPR Minta Kelangkaan Gas Subsidi di Tengah Corona harus Segera Diatasi
Selain berbagi kepada masyarakat, Wikwik dan rekan-rekan Warkop juga menganggap ini sebagai bentuk dukungan kepada program pemerintah yang mewajibkan setiap orang memakai masker ketika terpaksa harus pergi keluar rumah. Apalagi, sikap untuk mau saling menolong ini sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi corona yang tengah melanda dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan