Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 21 April 2020 | 17:20 WIB
Kisah perjuangan perempuan 70 tahun penyintas COVID-19 di RSA UGM - (Kompas TV, Facebook/Fransiska Ncis)

"Dokter yakin, Ibu sehat dan sembuh. Dokter selalu bilang: "Ibu itu sehat, saya yakin. Coba lihat kami semua sekarang, merawat ibu tanpa APD, Ibu juga tidak diinfus. Ibu di sini karna kita mau sample swab terakhir untuk mencari hasil NEGATIF." Bahkan dokter sempat bilang, Ibu bisa menjadi donor Plasma untuk orang yang sakit, karna imun Ibu baik sekali," jelas Fransiska.

Ia menambahkan, selama dirawat di RS, ibunya tetap menunjukkan suasana hati yang bahagia dan bahkan selalu mencuci sendiri bajunya di kamar, hingga akhrinya dinyatakan negatif virus corona pada hasil swab kelima dan keenam.

"Puji Syukur, kami ucapkan pertama kepada Tuhan Yesus, sang empunya kekuatan yang melebihi kekuatan manusia. Lewat perpanjangan tangannya melalui para dokter, perawat dan petugas lainnya.

Teman-teman bisa bayangkan bila menjadi saya. Seorang anak, yang TIDAK BISA MENEMANI ibunya di Jogja sana, yang sakit dan dirawat berminggu-minggu, karena alasan banyak hal, dimulai dari jenis sakit Ibu, peraturan orang Jakarta yang diperketat jangan mudik, dll dll," tulis Fransiska.

Baca Juga: Detik-detik Pembantaian Satu Keluarga Tenaga Medis Purwakarta

Dirinya menceritakan pula, selama di rumah sakit, ibunya mengisi waktu dengan berkreasi membuat lagu dan pusi untuk dokter di kamar isolasinya. Dalam liputan Kompas TV, pasien COVID-19 yang sudah sembuh itu juga sempat menyanyikan lagu ciptaannya di depan kamera.

Fransiska melanjutkan, kini ibunya sudah sembuh berkat kedisiplinan dan ketabahannya menghadapi penyakit tersebut. Kendati demikian, tetangga tetap menolak ibunya, yang lantas kembali membuat sedih hati Fransiska.

"Para warga di desanya tetap MENOLAK kehadiran Ibu, padahal anak sulung Ibu sudah menyebarkan surat SEMBUH dari Rumah Sakit. Ini sangat menyayat hati saya. Di saat saya selalu melakukan aksi sosial dan kemanusian untuk sesama, ibu saya sendiri diperlakukan tidak manusiawi, tapi Ibu tetap tegar, kuat. Dari hati beliau, tetap memaafkan semua orang yang memperlakukannya secara tidak adil," ungkapnya.

Ia pun tersentuh dengan hati pemaaf sang ibu dan memilih untuk turut meneladaninya. Fransiska juga menyampaikan ungkapan terima kasih pada para tenaga medis yang telah merawat ibunya.

Dalam unggahannya di Facebook, Fransiska menyertakan pula lirik lagu ciptaan sang ibu. Bahkan, kata dia, dr Didit dari RSA UGM telah menambahkan aransemen untuk lagu tersebut.

Baca Juga: Dukung Tenaga Medis Covid-19 Lewat Lagu, Prilly Latuconsina Raih MURI

"Terima kasih kepada kalian para tenaga medis yang sudah sangat mencintai dan merawat Ibu saya selama dirawat.

Load More