SuaraJogja.id - Sepintas tak ada yang istimewa dari sebuah bangunan ketandan yang berada di Desa Grogol, Kecamatan Sayegan, Sleman itu. namun, tak banyak orang tahu, rumah itu menyimpan ribuan misteri hingga kini.
Di atas bangunan yang warnanya mulai mengelupas karena umur itu tertulis angka 8-6-1941, yang berarti bangunan itu sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Namun dituturkan Zubaidi, sang penjaga rumah tua, bangunan itu sudah ada jauh sebelum ketandan dibangun.
Ketandan adalah bangunan kecil yang di dalamnya, terdapat gundukan tanah yang menjadi rumah semut dan rayap. Namun tak sekedar rumah rayap atau semut, warga meyakini bahwa gundukan tanah itu adalah perwujudan dari kuku dan rambut Sunan Kalijaga yang rontok.
Hal ini didasarkan legenda bahwa sesaat setelah membuat Tuk Si Bedug dan menjalankan salat, Sunan Kalijaga dan beberapa pengikutnya melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di wilayah Desa Grogol, rombongan Sunan Kalijaga berhenti untuk beristirahat. Ketika beristirahat, Sunan Kalijaga menyempatkan diri untuk merapikan rambut dan memotong kukunya.
Beberapa helai rambutnya pun terlepas dan jatuh ke tanah. Oleh salah seorang pengikutnya rambut sang Sunan yang rontok dirapikan, kemudian dikumpulkan bersama potongan kuku untuk kemudian dikubur, sebelum akhirnya mereka melanjutkan perjalanan.
“Kata grogol sendiri berasal dari istilah nggrogoli atau rontok. Hal ini terkait dengan kuku dan rambut Sunan Kalijaga yang jatuh saat dirapikan,” jelas Zubaidi, pada hops.id --jaringan Suara.com.
Anehnya, beberapa hari kemudian, tepat di tanah tempat mengubur kuku dan rambut Sunan Kalijaga muncul gundukan tanah yang semakin lama kian membesar. Hal ini diyakini karena sosok Sunan Kalijaga adalah orang yang memiliki kesaktian tingkat tinggi.
Pada tahun 1940-an, seorang saudagar asal Kotagede merawatnya dengan membuatkan bangunan yang lebih baik untuk menaungi tempat itu.
Baca Juga: Rupiah Tak Kuat Lawan Dolar AS, Melemah ke Level Rp 15.630
Keterkaitannya dengan warga asal Kotagede sebenarnya terjadi secara tidak sengaja. Saat sedang melintas di dekat gundukan tanah tempat rambut dan kuku Sunan Kalijaga dikubur tiba-tiba saja kudanya tidak mau jalan. Bahkan meski sudah berkali-kali dipaksa, kuda tersebut tetap tak mau melanjutkan perjalanan.
Di tengah keadaan yang membingungkan, saudagar tersebut seperti mendapat petunjuk untuk melakukan ritual meminta izin di tempat itu.
Sang saudagar segera berdoa memohon kepada Allah SWT di tempat tersebut, tak lama setelah itu kudanya tiba-tiba kuda miliknya kembali bersedia berjalan seperti sedia kala, tak hanya itu. Usaha miliknya juga semakin besar.
Setelah kejadian tersebut, ia memutuskan untuk merawat pepunden itu hingga membangun bangunan diatasnya.
Karena cerita ini, banyak masyarakat yang datang dan berdoa meminta permohonan kepada Allah di lokasi tersebut. Hingga akhirnya, karena saking banyaknya orang yang datang ke tempat itu memunculkan sebuah tradisi baru yang dinamakan Midang, yang bermakna rasa syukur yang menyebabkan hati menjadi tenang.
“Rangkaian acara midang dilakukan dari Tuk Si Bedug menuju ke ketandan. Hal ini dilakukan sebagai napak tilas perjalanan Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam di tempat ini. Dan biasanya semua orang yang biasa melakukan ritual di tempat ini, akan datang untuk mengikuti seluruh rangkaian upacara,” jelas Zubaidi.
Wallahu 'alam...
Berita Terkait
-
Ditemukan! Kerangka Korban Pemenggalan Ritual Zaman Kuno
-
Ritual ML Gugurkan Janin, Modus Dukun Cabul Perkosa ABG Hamil Semalaman
-
Bule hingga Perokok, Kriteria Pacar Idaman Salmafina Sunan
-
Tinggal di Bali karena Corona, Salmafina Sunan Ungkap Harga Sewa Apartemen
-
Ritual Ngobrol dengan Motor Sebelum Balapan, Ini yang Dibicarakan Rossi
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok