SuaraJogja.id - Segala upaya terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Kulon Progo. Seperti yang dilakukan di objek wisata Pantai Glagah di Kapanewon Temon, warga setempat menutup akses jalan dan kunjungan wisatawan dari luar rumah.
Penutupan yang dilakukan oleh warga setempat itu sudah terhitung sejak Selasa (21/4/2020). Terkait sampai kapan penutupan itu akan berlangsung, warga masih belum bisa memutuskan.
Salah satu warga Glagah yang sedang berjaga di posko mandiri, Triyo Reno Andika (27), mengatakan, seluruh akses menuju kawasan pantai, baik itu jalur utama dan jalan-jalan alternatif yang melintasi permukiman warga, kini telah diblokade menggunakan palang kayu. Hal itu sudah disetujui oleh warga setempat, sehingga tidak ada yang menentang kegiatan tersebut.
Warga tidak segan-segan menghalau kedatangan masyarakat dari luar Glagah untuk tidak memasuki kawasan pantai. Hanya warga sekitar dan yang memiliki kepentingan mendesak saja yang boleh masuk ke Pantai Glagah.
Baca Juga: Total ODP Covid-19 di Indonesia Capai 195.948 Orang, 18.283 PDP
"Penutupan ini sudah berdasarkan keputusan bersama warga Glagah. Kami tidak ingin virus corona menyebar di daerah ini. Sementara ini kita tutup dulu sampai waktu yang belum ditentukan" ujar Triyo, Kamis (23/4/2020) siang.
Penutupan yang dilakukan warga membuat ratusan warga dari luar daerah terpaksa harus memutar balik. Reno mengatakan bahwa sekitar 60 sampai 100 orang per hari masih datang sejak hari penutupan.
"Hari ini masih sepi, mungkin nanti agak siangan, kemarin masih ada sekitar 60-100 orang yang datang baik menggunakan sepeda, kendaraan motor atau mobil, tapi karena ini sudah ditutup, maka kami larang masuk," ujarnya.
Seorang wisatawan yang hendak berkunjung ke Pantai Glagah, Yatin Suyatman (40), warga Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah, terpaksa harus menepikan kendaraannya setelah tidak boleh masuk ke Pantai Glagah. Ia berencana untuk bertemu dengan kawan lama yang tinggal di dekat pantai.
Sembari berkunjung ia juga ingin menghabiskan waktu untuk berlibur sejenak. Namun ternyata hal itu tidak bisa dilakukan dan memaksanya untuk kembali pulang.
Baca Juga: Imam Masjid Istiqlal: Masjid Tetap Tempat Salurkan Zakat Fitrah
"Baru tahu ternyata jalannya ditutup, padahal udah sampai sini, ya mau gimana lagi paling balik kanan saja habis ini," ujar Yatin.
Meski pulang dengan kecewa, Yatin mengaku tak mempersoalkan penutupan tersebut karena demi kebaikan bersama. Menurutnya, penutupan itu penting untuk menghentikan penyebaran virus corona yang belum usai.
Berita Terkait
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
-
6 Juta Paket Bansos Presiden Diduga Dikorupsi, Negara Rugi Rp 250 Miliar!
-
Rekam Jejak Karier Doni Monardo: Dari Kopassus sampai Panglima Pemberantas Covid-19
-
Terbitkan Perpres 48/2023, Jokowi Resmi Bubarkan Komite Penanganan Covid-19 dan KPC-PEN
-
Menko PMK: Cuti Bersama Idul Adha Jadi Momentum Transisi Pandemi ke Endemi
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru