SuaraJogja.id - Wacana tentang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DIY terus bergulir. Kian bertambahnya kasus pasien Covid-19 dan sudah munculnya transmisi lokal membuat pemerintah dipaksa harus mengambil langkah cepat untuk menghentikan penyebarannya.
Bupati Kulon Progo Sutedjo menuturkan bahwa sejauh ini belum ada keputusan terkait hal tersebut. Namun pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah provinsi dalam melaksanakan kebijakan PSBB tersebut jika memang akan diberlakukan.
Terkait kemungkinan penerapan PSBB tersebut, Sutedjo menilai, harus ada pembicaraan dan koordinasi lebih lanjut antara bupati di setiap wilayah dan khususnya gubernur. Menurutnya, akan lebih mudah dalam membuat dan menerapkan kebijakan di lapangan jika memang ada keputusan yang sudah disepakati bersama.
"Kalau Kabupaten Kulon Progo belum ada rencana untuk mengusulkan atau mengajukan izin PSBB," ucapnya ketika dihubungi SuaraJogja.id, Sabtu (25/4/2020).
Kebijakan PSBB, kata dia, merupakan instrumen politik dan hukum yang diberikan oleh negara kepada aparat negara untuk mengatasi pandemi corona ini. Jika sejumlah fakta objektif di lapangan mendukung, kebijakan ini mesti dipertimbangkan untuk segera diterapkan.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga akan terus mengamati ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial untuk rakyat terdampak, serta aspek keamanan. Hal-hal tersebut merupakan ketentuan lain tentang persyaratan penerapan PSBB.
Ke depannya, jika kebijakan PSBB sudah dilakukan, pihaknya akan memulai langkah-langkah yang perlu dilaksanakan, termasuk menggelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Untuk memutuskan akan PSBB atau belum, tentu Pemprov DIY pasti mengadakan rapat dulu yang melibatkan Kabupaten atau Kota," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Dapat Bantuan 140 Ribu APD dari Yayasan Ishihara Taiwan
Berita Terkait
-
Cerita Tuti, Janda Anak Tiga yang Terjebak di Ibu Kota karena Corona
-
Tolak Penerapan PSBB di Semarang, Wali Kota Hendi Kenalkan Jogo Tonggo
-
Viral! Disetop karena Langgar PSBB, Emak-emak Malah Maki-maki Petugas
-
Tak Gelar Salat Tarawih, Masjid Istiqlal Siarkan Tausiyah Online
-
2 Stasiun MRT Ditutup Lagi Senin Besok, Sisa 6 Stasiun Masih Beroperasi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Satu Bulan Rampung? Progres Pemindahan Ratusan Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dipercepat
-
Rayakan HUT Balairung ke-40, Kagama Persma Soroti Bahaya Algoritma dan Krisis Kepercayaan Media
-
Rem Mendadak Picu Tabrakan Beruntun di Sleman, 1 Orang Luka
-
Melawan Keterbatasan, Seniman Disabilitas Jogja Pamerkan Karya Memukau di Tengah Mahalnya Bahan Baku
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama