Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 25 April 2020 | 17:30 WIB
Ilustrasi sewa mobil. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Merebaknya virus corona hingga memaksa pemerintah mengeluarkan larangan mudik tahun ini memberikan dampak ekonomi yang besar bagi para pemilik usaha, tak terkecuali usaha rental mobil yang berada di Kulon Progo,

Salah seorang pemilik rental mobil di Kulon Progo, Widi, mengatakan, pandemi Covid-19 membuat pendapatannya menurun semenjak hampir dua bulan terakhir ini. Dari sekitar pertengahan Maret, pihaknya sudah mendapatkan banyak pembatalan pesanan rental mobil.

"Kalau enggak salah dari tanggal 15 Maret, sudah ada cancel-an jadwal mobil Elf, sempat kepikiran sih, semoga yang cancel ganti ke jadwal lain, tapi sehabis itu job yang lain juga mulai ikut-ikutan cancel. Ada sekitar 15 trip [kumulasi beberapa unit Elf Minibus], yang cancel terakhir tanggal 29 Maret kemarin," ujarnya saat dihubungi SuaraJogja.id, Sabtu (25/4/2020).

Dari 18 unit mobil yang dimilikinya, hanya beberapa saja yang keluar untuk disewakan dalam hitungan bulan sebelum adanya Covid-19. Widi menjelaskan, sementara untuk mobil kecil sejenis Avanza dan Xenia, masih terdapat beberapa unit yang beroperasi.

Baca Juga: Tepergok Warga Beraksi Jelang Sahur, Budi Diguyur Bensin, Lalu...

Jika Elf Minibus sudah 100% tidak bisa beroperasi, untuk mobil kecil, masih ada sekitar 25% yang beroperasi. Justru, kata Widi, mobil jenis pickup-lah yang saat ini masih berjalan dengan presentase cukup besar. Dari delapan unit Gran Max Pickup yang tersedia, masih ada sekitar 75% yang beroperasi.

"Kalau mobil pickup langganannya pedagang-pedagang, mulai dari pedagang jagung, melon, cabai, sampai bakul kelapa muda, masih eksis walaupun grafiknya pesanan turun. Tapi lumayanlah, enggak kosong-kosong amat," katanya.

Saat ini, Widi terus memutar otak untuk mencari penghasilan yang biasanya didapat dari persewaan 18 unit mobil itu. Ia mengaku, penghasilnya jomplang. Sebelum ada pandemi corona, biasanya dia bisa menghasilkan sekitar Rp70 juta per bulan, tetapi semenjak virus penyebab Covid-19 itu menyebar, ia hanya mendapat 25% dari jumlah tersebut.

Harapan Widi akan adanya pemasukan tambahan dari penyewa luar kota di momen Lebaran 2020 pun ikut pupus. Hal itu dipastikan setelah pemerintah pusat memutuskan larangan mudik untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Ia mengaku, meski di bulan puasa tahun-tahun sebelumnya tidak sampai ramai sekali, tapi masih ada mobil yang beroperasi. Biasanya ia merasakan keramaian pesanan menjelang H-7 Hari Raya Idulfitri dari penyewa yang menggunakan mobilnya untuk menjemput pemudik dari Jakarta.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pria Emosi Banting TV karena Wawancara Jokowi?

Widi mau tak mau juga dipaksa untuk bertindak cepat terkait nasib para sopir yang bekerja dengannya. Saat ini ia sudah "merumahkan" sementara para sopir freelance yang biasa bekerja di usaha persewaan mobilnya.

"Sudah dirumahkan untuk sementara, kebetulan sopir-sopir di tempatku freelance, enggak ada karyawan tetap," imbuhnya.

Kini, Widi hanya bisa berharap, pandemi corona ini cepat berlalu tanpa adanya jumlah korban yang terus meningkat setiap harinya. Selain itu, ia juga meminta pengertian lebih dari pihak pembiayaan atau leasing atas apa yang dialami para pekerja jasa rental mobil dan para pelaku pariwisata.

"Ya mudah-mudah bisa jadi perhatian agar angsurannya bisa diundur atau ditunda sampai keadaan pulih kembali seperti sebelum ada Covid-19 karena untuk menutupi kebutuhan hidup saja sudah susah sekali, apalagi untuk membayar angsuran," pungkasnya.

Load More