SuaraJogja.id - Pemerintah telah memberlakukan larangan mudik bagi para perantau sejak Jumat (24/4/2020) kemarin. Detik-detik terakhir pemberlakuan larangan tersebut ternyata justru dimanfaatkan oleh para perantau untuk kembali ke kampung halamannya.
Hal tersebut terbukti dalam dua hari setelah pemerintah memberlakukan larangan mudik. Ternyata terjadi lonjakan jumlah para perantau yang kembali ke wilayah Kabupaten Gunungkidul. Para perantau memanfaatkan hari terakhir untuk pulang ke kampung halamannya karena khawatir larangan mudik tersebut akan berlangsung lama.
Seperti yang dilakukan oleh Tari (28), warga Pedukuhan Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk. Awalnya ia tidak berniat pulang ke kampung halaman karena di Gunungkidul memiliki anak kecil berumur 1,5 tahun yang ia tinggal merantau. Ia khawatir, ketika pulang, membuat keluarganya resah dan membahayakan putri semata wayangnya itu.
"Tapi saya akhirnya pulang. Wong takut kelamaan nanti malah ndak bisa pulang nanti," tuturnya pada SuaraJogja.id, Sabtu (25/4/2020).
Baca Juga: Nyaris di Angka 1.000, Total Pasien Positif Corona di Jabar 907 Orang
Ia sendiri berangkat dari Jakarta pada Kamis (23/4/2020) sore ke Gunungkidul. Beruntung, Kamis sore itu ia masih kebagian armada angkutan umum, sehingga bisa kembali kampung halamannnya demi bertemu dengan putri kesayangan.
Sampai di rumah, ia rela menjalani karantina mandiri di rumah kosong di kampungnya. Sebab, ia harus mematuhi aturan dari masyarakat kampung tempatnya berasal. Ia juga sadar belum tentu dirinya sehat meskipun tidak mengalami keluhan apa pun.
"Ndak apa-apa karantina selama 14 hari. Wong demi kebaikan bersama," tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Gunungkidul Kelik Yusnantoro mengakui, banyak perantau yang memanfaatkan hari terakhir menjelang larangan mudik diberlakukan untuk kembali ke Gunungkidul. Hingga Sabtu (25/4/2020) sore, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mencatat, setidaknya ada 10.884 orang perantau yang telah kembali ke wilayah Gunungkidul.
Jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya, Kamis (23/4/2020), telah terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Pasalnya, pada Kamis kemarin pemkab Gunungkidul hanya mencatat pemudik sebesar 10.343 orang. Pemudik yang terbanyak tercatat berasal dari DKI Jakarta.
Baca Juga: Penelitian: Virus Corona Bisa Berpindah Lewat Sepatu
"Sekitar 500-an orang kembali ke Gunungkidul sejak diberlakukan larangan mudik," terangnya.
Berita Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Dapat Rekomendasi dari DPP Gerindra, Sutrisna Wibawa dan Sumanto Siap Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Ruang Aksi Muda: Kolaborasi GSM dan Milenial Bergerak, Hadirkan Pembelajaran Inspiratif di Gunungkidul
Terpopuler
- Gibran Terciduk Ulangi Kesalahan Penggunaan 'Para', Warganet: Beneran Nggak Ngerti atau Sengaja?
- Koh Dennis Lim Bicara soal Hukum Mengucapkan Selamat Natal, Satu Suara dengan Ustaz Felix Siauw
- Janji Anies Tarik Pajak 100 Orang Terkaya Dibandingkan dengan Kenaikan PPN, Warganet: Udah Dispill Caranya...
- Tuntut Fadli Zon Buntut Kontroversi Lukisan Yos Suprapto, Rocky Gerung Ungkit soal Ketakutan
- Total Kekayaan Fadli Zon, Disebut Tak Pantas Jadi Menteri Kebudayaan!
Pilihan
-
Drama di Lapangan Lumpur: Indonesia vs Belanda di Natal 1947
-
Review Dongker Beats: Game Ritme Menarik Penghilang Gabut
-
Orang Dalam Bongkar Lokasi Hasto Kristiyanto Pasca Jadi Tersangka KPK
-
Terungkap! Ini Kondisi Hokky Caraka Usai Disikut Pemain Filipina hingga Masuk RS
-
Ria Ricis Intimidasi Wartawan Hanya untuk Cuan Rp 71 Juta dari Konten Pak Tarno
Terkini
-
Jelang Perayaan Natal, Polda DIY Lakukan Sterilisasi Lima Gereja di Bantul
-
Gunungkidul Diguyur Hujan Deras, RSUD Wonosari Kebanjiran
-
Ketua Komisi VII Pertanyakan Sikap PDIP Soal PPN 12 Persen: Tidak Konsisten
-
Diskon Gadget, Kuliner, Fashion hingga Voucher Belanja! Cek Promo Spesial Nataru BRI
-
Usai Ditetapkan Tersangka, KPK Cegah Hasto Kristiyanto ke Luar Negeri