SuaraJogja.id - Pandemi virus corona yang saat ini menerpa Indonesia memberi dampak signifikan terhadap roda perekenomian. Salah satunya terhadap UMKM terkait kerajinan di Yogyakarta.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Yogyakarta memperkirakan sekitar 70 persen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjadi anggota lembaga tersebut terdampak pandemi virus corona.
"Saya perkirakan ada 70 persen anggota yang saat ini terdampak pandemi virus corona karena usahanya tidak bisa lagi dijalankan," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta Ana Haryadi, Sabtu (25/4/2020).
Menurut dia, pelaku UMKM yang paling terdampak adalah pelaku usaha di bidang fashion seperti batik dan kerajinan tangan karena pasar utamanya adalah wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Ambulans Pembawa Pasien Positif Virus Corona Kecelakaan di Jalan Sudirman
"Karena pariwisata juga terdampak dan hampir tidak ada wisatawan yang datang, maka usaha ini pun mengalami pukulan yang sangat berat," katanya.
Meskipun demikian, Ana memuji kesigapan para pelaku UMKM karena cepat beradaptasi dengan kesulitan yang dihadapi dengan tetap mencari peluang usaha lain, salah satunya mengalihkan jenis produk yang diproduksi sesuai permintaan pasar.
"Banyak pelaku usaha batik atau fesyen yang memproduksi masker kain karena produk ini sekarang banyak dicari konsumen. Bahkan ada yang memproduksi daster atau pakaian santai di rumah karena banyak pekerja yang bekerja dari rumah dan membutuhkan pakaian yang nyaman," katanya.
Selain itu, banyak pelaku usaha yang mengalihkan usahanya ke bidang kuliner seperti membuat makanan dan minuman atau menjual bahan pangan dan komoditas kebutuhan pokok.
Ia menyebut, pengalihan produksi tersebut mampu membantu pelaku UMKM untuk tetap bertahan di tengah kondisi yang serba sulit.
Baca Juga: 3 Anggota DPRD Batam Positif Corona Hasil Rapid Test
"Untuk pemasaran pun, sudah banyak yang melakukannya secara daring. Misalnya melalui grup percakapan di WhatsApp atau melalui aplikasi sosial media lainnya. Saya kira, adaptasi para pelaku UMKM ini patut diapresiasi," katanya yang berharap pandemi virus corona bisa segera berlalu.
Berita Terkait
-
Kebijakan Hapus Kredit Macet UMKM Bakal Dilakukan April 2025
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Bantu UMKM Stagnan, Pemerintah Gandeng Deddy Corbuzier cs Lewat UMKM Insight 2025
-
Ayu Ting Ting Iseng Beli Jualan UMKM Secara Random di Live TikTok, Sikapnya Dibandingkan dengan Artis Lain
-
Nasabah KUR Tidak Termasuk dalam Program Pemutihan, Berikut Kredit UMKM yang Bisa Dihapuskan
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
Pilihan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
-
Rupiah Langsung Loyo Terhadap Dolar AS Setelah BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
-
'Kedermawanan' Negara ke Pengemplang Pajak, Sementara Wong Cilik Kena 'Palak'
-
Hilirisasi Moncer! MIND ID Cetak Kinerja Positif Kuartal III-2024
Terkini
-
Bareng Ribuan Orang, Harda-Danang Kampanyekan Pilkada Sleman 2024 Asyik dan Damai
-
BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Masih Tinggal di Daerah Rawan Bencana
-
Satu-satunya di DIY, Desa Wisata di Gunungkidul Ini Siap Hadapi Tsunami
-
Dada Tertebas Parang, Agen Travel yang Dianiaya di Jambusari masih Dirawat di Rumah Sakit
-
Psikiater: Anak yang Orang Tuanya Terlibat Judi Membutuhkan Dukungan