SuaraJogja.id - Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Robotik Go2STEAM dari Madrasah Technonatura Yogyakarta yang sukses menembus 40 besar dalam ajang bergengsi First Tech Challenge (FTC) 2025 yang digelar di Houston, Texas, Amerika Serikat pada 16–19 April 2025.
"Mewakili masyarakat Sleman, saya merasa sangat bangga. Prestasi ini menjadi bukti bahwa siswa madrasah mampu membawa nama Indonesia harum di kancah internasional," ujar Bupati Harda Kiswaya dikutip dari Antara Kamis (24/4/2025).
Madrasah Technonatura, yang berlokasi di Kalurahan Bimomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, berhasil mencuri perhatian dunia lewat inovasi dan kemampuan teknologinya di bidang robotik.
Bupati Harda menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman siap mendukung penuh generasi muda yang memiliki potensi luar biasa dalam bidang teknologi, terutama di sektor robotika.
Baca Juga: Pria di Indekost Sleman Terkonfirmasi Alumni S2 UGM, Ini Penjelasannya
Menurutnya, kemampuan para siswa Madrasah Technonatura harus terus diasah dan dikembangkan agar mampu bersaing dalam berbagai kompetisi teknologi tingkat dunia.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Sleman akan terus mendukung pelajar berbakat, khususnya dalam pengembangan teknologi robotik.
Ajang internasional First Tech Challenge (FTC) 2025 ini diikuti oleh 256 tim dari berbagai negara dan dihadiri oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston.
FTC dikenal sebagai salah satu kompetisi robotik paling bergengsi untuk usia 12 hingga 18 tahun, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 4.000 siswa dari berbagai penjuru dunia.
FTC tidak hanya menjadi kompetisi semata, tetapi juga wadah untuk mencetak generasi muda sebagai pelopor teknologi masa depan.
Baca Juga: Misteri Kematian Dosen Asal Semarang di Sleman: Polisi Periksa 4 Saksi, Tunggu Hasil Forensik
Tim Go2STEAM, meskipun belum lolos ke babak playoff, berhasil menunjukkan performa yang mengesankan. Tim ini terdiri dari delapan siswa kelas IX dan dipimpin oleh Ivan.
Dalam kompetisi tersebut, Tim Go2STEAM memperoleh penghargaan atas penilaian tinggi di kategori edukasi bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Presentasi mereka mengenai potensi pengembangan STEM di Indonesia dinilai sangat positif oleh juri FTC 2025.
Prestasi Tim Go2STEAM membuktikan bahwa pelajar Indonesia, khususnya dari madrasah, memiliki kualitas dan kemampuan yang mampu bersaing di tingkat global, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkarya di bidang teknologi.
Berbicara soal sejauh mana Indonesia bisa bersaing dengan negara lain di sektor robotik, saat ini, belum tersedia data resmi yang menetapkan peringkat Indonesia secara global dalam bidang robotik.
Namun, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan melalui partisipasi aktif dalam berbagai kompetisi internasional.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Tambang Nikel Raja Ampat jadi Sorotan: DPR Tegur Menteri, Ada Apa?
-
Pilihan Guest House Samarinda yang Cozy dan Terjangkau untuk Liburan Hemat
-
Klitih Kembali Resahkan Sleman: 3 Terduga Pelaku Diamankan di Condongcatur
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta