Dalam kompetisi tersebut, Tim Go2STEAM memperoleh penghargaan atas penilaian tinggi di kategori edukasi bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Presentasi mereka mengenai potensi pengembangan STEM di Indonesia dinilai sangat positif oleh juri FTC 2025.
Prestasi Tim Go2STEAM membuktikan bahwa pelajar Indonesia, khususnya dari madrasah, memiliki kualitas dan kemampuan yang mampu bersaing di tingkat global, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkarya di bidang teknologi.
Berbicara soal sejauh mana Indonesia bisa bersaing dengan negara lain di sektor robotik, saat ini, belum tersedia data resmi yang menetapkan peringkat Indonesia secara global dalam bidang robotik.
Baca Juga: Pria di Indekost Sleman Terkonfirmasi Alumni S2 UGM, Ini Penjelasannya
Namun, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan melalui partisipasi aktif dalam berbagai kompetisi internasional.
Misalnya, pada Robogames 2024 di San Francisco, tim dari Universitas Komputer Indonesia (Unikom) berhasil meraih 9 medali, terdiri dari 1 emas, 5 perak, dan 3 perunggu, dari 14 robot yang dilombakan.
Prestasi anak muda yang berkaitan dengan robotik sebenarnya sudah banyak terangkum. Alfanza Ihsan Ammarullah dan Erwandi Astra Dinata misalnya, dua pelajar asal Purbalingga ini menciptakan robot Smart Aquarium dan meraih juara internasional.
Tak hanya itu Tim MTSN 1 Tangerang Selatan, memenangkan medali emas dalam kategori Creative Design di International Youth Robot Competition (IYRC) 2023 di Korea Selatan dengan alat deteksi dini longsor bernama LEWS (Landslide Early Warning System).
Selain itu, Tim MAN 1 Kota Semarang, pernah meraih Silver Award 1 di ajang AI Robot Challenge 2023 di Korea dengan robot rumah kaca otomatis bernama AIG (Automatic Integrated Greenhouse) yang membantu petani dalam mengelola pertanian secara efisien.
Baca Juga: Misteri Kematian Dosen Asal Semarang di Sleman: Polisi Periksa 4 Saksi, Tunggu Hasil Forensik
Adanya prestasi di tingkat anak muda ini perkembangan robotik di Indonesia bisa menanjak tinggi. Artinya minat anak muda terhadap sistem robotik ini akan membantu manusia di masa depan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bojan Hodak Merendah Jelang Lawan PSS Sleman
-
Libur Tanggal Merah, 1 Mei Hari Buruh Nasional atau Internasional?
-
AS Juga Protes Kebijakan Hilirisasi Nikel Warisan Jokowi
-
Ciro Alves Keluhkan Nyeri, Bakal Absen saat Persib Bandung Tantang PSS Sleman?
-
Tolak Usulan Soeharto jadi Pahlawan Nasional, Amnesty Ungkit Seabrek Utang Negara di Kasus HAM
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
- Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
- Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pilihan
-
Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Pengacara Ini Batal Ikut Gugat Ijazah Jokowi
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Sri Mulyani Bocorkan 5 Kesepakatan RI-AS Untuk Batalkan Tarif Trump
-
Meski Ekonomi Lesu, Sri Mulyani Sebut Masyarakat Tetap Rajin Bayar Pajak
-
Sri Mulyani Sebut Rupiah Tahan Banting
Terkini
-
Indonesia Unjuk Gigi di Kompetisi Robotik Internasional: Kisah Inspiratif dari Sleman hingga Korea Selatan
-
Nasib Penjurusan SMA Terancam? Jogja Krisis Guru BK, Dampaknya Luas
-
Jangan Sampai Ketipu, BI Ungkap Modus Peredaran Uang Palsu di Jogja, Begini Cara Menghindarinya
-
DIY Darurat Uang Palsu? 889 Ribu Lembar Ditemukan dalam 3 Bulan Pertama 2025
-
5 Tersangka Ditangkap, Polisi Ungkap Jaringan Uang Palsu di Jogja dan Jakarta