Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 01 Agustus 2025 | 19:30 WIB
Produksi keripik pisang Lumerin.co di Pengasih, Kulon Progo. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Warga Kulon Progo tidak kehabisan akal untuk berkreasi dalam hal kuliner. Selain menikmati tentu, ada cuan yang mengikuti di balik inovasi itu.

Salah satunya datang dari seorang pemuda bernama Fahrizal Ali Imran di Pengasih, Kulon Progo.

Pria lulusan Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ini tak memilih jalur kerja kantoran.

Namun ia justru nekat membuka usaha makanan ringan yang kini berkembang menjadi salah satu UMKM kebanggaan Kulon Progo dengan produk pisang olahan bernama Lumerin.co sejak 2023 lalu.

Semua itu bermula dari eksperimen sederhana. Awalnya, Fahrizal mencoba peruntungan dengan membuat mie lidi aneka rasa. Namun, sayangnya produk itu tak kunjung stabil dari sisi penjualan.

Ia kemudian putar otak dan memilih banting setir. Pisang lokal yang mudah ditemukan di sekitar rumahnya jadi bahan baku utama produk baru, keripik pisang.

"Kalau untuk pemasaran sudah menjangkau seluruh Indonesia," kata Fahrizal, dikutip, Jumat (1/8/2025).

Keripik pisang buatannya dinilai cukup unik dibanding produk lain. Misalnya saja soal tekstur, keripik ini masih memiliki sensasi kriuk meskipun sudah dicampur dengan bumbu cair.

"Sensasinya itu orang bilang keripik diberi bumbu cair kok nggak melempem. Kalau keripik kami kan emang sensasinya walau diberi bumbu cair tetap renyah, tetap kriuk-kriuk," tuturnya.

Baca Juga: Misteri Luka di Dahi Jasad HS, Polisi Kejar Otak di Balik Kematian Pria di Bawah Jembatan Glagah

Dari segi daya tahan produk pun, keripik pisang ini dapat bertahan cukup laa setelah produksi.

"Daya tahan kalau setelah kami coba itu bisa kuat satu bulan. Lebih satu bulan juga masih enak, tapi amannya tetap satu bulan," ucapnya.

Keripik pisang Lumerin.co kini hadir sudah hadir dalam delapan varian rasa kekinian. Mulai dari coklat, matcha, hazelnut, stroberi, taro, vanila, mangga, hingga tiramisu.

Tidak hanya tampil beda dari sisi variasi rasa, kemasan dan strategi digital marketing yang digunakan pun sudah tampil secara profesional.

Kini Fahrizal dapat melakukan penjualan secara online dan offline, dengan dukungan 20 orang pekerja tetap.

"Omzet tertinggi bisa mencapai ratusan juta rupiah saat momen hari besar," ujar pemuda ini.

Load More