SuaraJogja.id - Di tengah wabah virus corona atau COVID-19 seperti saat ini, ketersediaan dan ketahanan pangan masyarakat menjadi hal utama.
Komisi B DPRD Kota Yogyakarta menilai, pemerintah harus lebih siap dalam menciptakan keamanan dalam konteks kesehatan dan keselamatan warga yang lebih terjamin.
Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto mengungkapkan, harus ada penambahan stok beras sebesar 120 ton selama 1 bulan kedepan.
"Menyusul rapat pada 15 April lalu dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Stok beras yang dimiliki Pemkot sekitar 12 ton. Selanjutnya akan ditambah 18 ton mengingat adanya pandemi ini," terang Fokki dalam rilis yang diterima wartawan, Minggu (26/4/2020).
Ia melanjutkan, dengan total stok beras yang nantinya berjumlah 30 ton diperkirakan hanya bisa bertahan selama satu pekan. Oleh sebab itu, dirinya mengusulkan Pemkot dapat menambah ketersediaan beras hingga 120 ton.
"Melihat situasi pandemik COVID-19 berdasarkan pengalaman empiris negara dan daerah lain serta fakta di DIY yang terus bertambah pasien positif, PDP maupun ODP-nya, saya menyarankan agar jumlah stok beras ditambah dengan anggaran Rp 800 juta hingga Rp 1 Milyar. Dana ini bisa diambilkan dari sumbangan DPRD Kota Yogyakarta yang sebesar Rp 5,4 M dan ini juga masih bisa dinaikkan lagi hingga sekitar Rp 7 M," katanya.
Usulan ini juga telah diputuskan sebagai rekomendasi Komisi B DPRD Kota Yogyakarta. Ia menambahkan adanya kebijakan stay from home, Pemkot perlu memperhatikan tiap warga, terutama yang terdampak di kalangan bawah.
"Saya mengusulkan untuk operasi ketahanan pangan, pada tahap pertama ini menyasar warga Kota Yogyakarta yang menurut data di tahun 2020, Kartu Menuju Sejahtera (KMS) dicabut. Mengapa yang non KMS? Karena warga KMS dan PKH akan mendapatkan bansos dari Pemerintah DIY dan Pusat. Disamping itu mereka (yg KMS atau PKH) sudah mendapatkan affirmatif kebijakan dari pemerintah," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono menjelaskan ketersediaan bahan pokok di wilayahnya sudah cukup aman.
Baca Juga: Pengemis Dilepaskan Lagi, Camat Tanah Abang: Mereka Hanya Minta-minta
"Hingga kini ketersediaan stok bahan pokok sudah cukup aman. Masyarakat tidak perlu khawatir. Meski ada pandemi wabah ini ketersediaan bahan diprediksi cukup hingga 4 bulan ke depan," terang dia.
Berita Terkait
-
Peneliti: Kehamilan Tidak Memperparah Risiko Covid-19 pada Perempuan
-
Pasien Corona DIY Terus Bertambah, TRC BPBD: Pakai APD Itu Panas Tahu!
-
Bisakah Teknologi AI Gantikan Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19?
-
Total Donasi Penanganan Covid-19 di Indonesia Capai Rp 1,1 Triliun
-
Kecuali Mekkah, Arab Saudi Longgarkan Jam Malam Selama Ramadan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik