SuaraJogja.id - Masjid Agung Manunggal Bantul digagas oleh seorang tokoh masyarakat pendiri Persatuan Djamaah Haji Indonesia (PDHI), Alm KH Mathoriq Alhuda pada tahun 1977. Ia memiliki keinginan untuk membangun sebuah tempat ibadah yang menjadi representasi masyarakat Bantul.
Takmir Masjid Agung Manunggal Bantul, Saebani mengatakan KH Muthoriq Alhuda berkeinginan membangun ikon umat muslim sekaligus sebagai bangunan masjid yang monumental.
"Sebagai satu-satunya masjid yang monumental di Kabupaten Bantul," kata Saebani saat ditemui di serambi Masjid Agung Manunggal, Minggu (26/4/2020).
Kala itu, jumlah umat Islam di kawasan Bantul berjumlah sebanyak 95% dari keseluruhan populasi. Gagasan tersebut kemudian disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Departemen Agama.
Setelah mendapatkan persetujuan, DPRD dan Depag kemudian melakukan survey wilayah untuk membangun masjid tersebut. Sebelumnya, terdapat tiga lokasi yang menjadi kandidat tempat pembangunan masjid, hingga akhirnya terpilih di tempat Masjid Agung berada saat ini.
Masjid Agung Manunggal berdiri diatas lahan seluas 15.540 meter dengan referensi bangunan Masjid Amal Muslim Pancasila yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Rancangan Masjid Agung manunggal dibuat oleh Sunardi selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum di masa itu.
"Meski beliau itu nasrani, tapi masjid ini yang merancang beliau," imbuh Saebani.
Hingga tahun 2000, pembangunan masjid agung memotong gaji karyawan Departemen Agama sebesar 1,5%. Bangunan masjid memiliki sentuhan kejawen pada ukiran yang menghiasi tiap sudut bangunan sebagai representasi Bantul.
Setelah mengumpulkan dana selama beberapa tahun, pembangunan masjid dimulai pada tahun 1984 oleh Pemerintah setempat.
Baca Juga: Masakan Ibunda Jadi Menu Favorit Mahmoud Eid di Bulan Ramadan
Saebani menyebut, pada awal masjid beroperasi di era 2000 an, jamaah yang datang ke masjid merupakan undangan dari sekolah dan berbagai lembaga. Mereka diminta hadir untuk mendirikan ibadah di masjid, sekaligus untuk memperkenalkan bahwa masjid agung sudah dapat mulai dimanfaatkan.
Mulai tahun 2000 hingga 2005 pembangunan masjid agung mulai menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 1,5 Milyar. Hingga saat ini, masjid agung sudah mengalami beberapa renovasi pada tahun 2015, 2017, dan 2018.
Sebagian besar renovasi dilakukan untuk memperbaiki kondisi atap, kondisi lantai yang ambles saat gempa serta menambah beberapa fasilitas penunjang.
Dalam satu baris shaf dapat menampung hingga seratus orang jamaah. Dalam keadaan penuh, masjid ini dapat digunakan leh 2000 lebih muslim yang ingin beribadah.
Selama bulan Ramadan, biasanya terdapat aktivitas mengaji di pagi dan sore hari serta sholat tarawih. Namun, selama pandemi, segala aktifitas masjid agung dihentikan. Hanya bagian selasar masjid yang masih nampak satu dua orang yang beribadah maupun beristirahat.
Salah satu yang menjadi ikon bangunan masjid agung adalah ukiran ayat suci al-quran yang berada di langit-langit bagian luar. Selain itu, ada terdapat patung padasan yang dibangun belakangan. Patung padasan tersebut menandakan arti kesucian tempat ibadah.
Berita Terkait
-
Jadi Jujugan saat Ramadan, Begini Suasana Masjid Jogokaryan di Tengah Wabah
-
Bacaan 21 Surat Pendek Juz Amma Bahasa Latin untuk Tarawih dan Witir
-
Nekat Mudik, Puluhan Kendaraan Disuruh Putar Balik di Pintu Masuk Kediri
-
Puasa Ramadan Hari Ketiga: 24 Pasien Corona Meninggal, 65 Orang Sembuh
-
Praktis, Ini Cara Membuat Takjil Es Susu Milo Oreo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera