SuaraJogja.id - Mulai Selasa (28/4/2020), tiga posko pemantauan pemudik akan beroperasi di Bantul. Posko-posko tersebut merupakan tim gabungan dari Satpol PP, Dinkes dan Dishub Bantul, serta aparat TNI-Polri.
Tim gabungan tidak hanya melakukan cek kesehatan para pemudik, tetapi juga memastikan para pemudik akan melakukan isolasi mandiri begitu sampai di rumah masing-masing.
“Kami siapkan blangko pernyataan sanggup melakukan isolasi mandiri selama 14 hari begitu sampai di rumah untuk pemudik,” kata Kepala Dishub Bantul, Aris Suharyanta, Senin (27/4/2020).
Lokasi dari tiga posko tersebut yakni di Jalan Srandakan atau perbatasan Bantul-Kulonprogo, Jalan Jogja-Wates di Simpang Sedayu-Pajangan, dan Jalan Parangtritis, tepatnya di Simpang Empat Druwo. Posko ini akan beroperasi 24 jam dalam sehari dengan sistem pergantian shift tiga kali.
Baca Juga: Sinopsis Film Tracers, Seorang Parkour Dikejar untuk Dibunuh
“Adapun total personal yang kami libatkan ada 112 petugas,” ungkap Aris, pada Harian jogja.
Berbeda dengan posko pemantauan yang ada di perbatasan Jateng-DIY, tiga posko di Bantul ini tidak akan menerapkan kebijakan meminta pemudik kembali pulang ke daerah asal.
Aris menilai, selain karena DIY tidak menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), langkah persuasif dinilai lebih efektif guna memfilter pemudik yang masuk ke Bantul.
Nantinya semua penumpang kendaraan yang masuk Bantul terutama kendaraan yang berplat nomor luar daerah akan dicek kondisi kesehatannya serta riwayat perjalanan hingga sampai di Bantul.
Jika ada penumpang yang memiliki gejala, maka petugas posko akan langsung melaporkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Baca Juga: Terungkap Sumber Kebakaran Gereja Basilea Christ Cathedral Serpong
“Untuk total pemudik yang mungkin datang kami perkirakan ada 2.000 orang. Mereka tersebar di 17 kecamatan di Bantul. Nantinya posko ini sebagai tempat screening awal bagi mereka,” kata dia.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bantul Anjar Arintaka menambahkan, pengadaan tiga posko pantau pemudik ini selain didasarkan kepada Instruksi Gubernur DIY, juga mempertimbangkan jalur utama yang sering dilalui pemudik.
“Sedangkan untuk personel yang berjaga, kami juga melibatkan PMI [Palang Merah Indonesia],” kata Anjar.
Berita Terkait
-
Penyekatan Mudik di Check Point Simpang Pasar Cibinong Tak Ada Pemeriksaan
-
Sebelum Geruduk Rumah Warga, Pemuda Kelurahan Jati Periksa CCTV Masjid
-
Baru Melahirkan, Pemudik dari Jakarta Dinyatakan Positif Corona
-
Viral! Foto Pemudik Sembunyi di Bagasi Bus AKAP Demi Pulang ke Kampung
-
Cek Identitas Pengendara saat PSBB di Bekasi, Polisi: Ini Enggak Mudik Kan?
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Kisah Jemaah Haji 2025 Terlantar di Arafah hingga Makanan Tak Layak, DPR RI Bentuk Pansus
-
PN Sleman Tolak Intervensi Kasus Ijazah Jokowi: Langkah Mediasi Jadi Penentu
-
Diduga Sakit Hati Dagangan Tak Laku, Bocah di Sleman Nekat Gores Mobil dengan Cutter
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana