Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 28 April 2020 | 13:17 WIB
Lalu lintas di kawasan Malioboro terpantau sepi pengendara dan wisatawan, Selasa (24/3/2020). [Suarajogja.id / M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan, pariwisata menjadi sektor yang paling terpuruk akibat wabah virus corona. Bobby menyebut, 99% biro perjalanan wisata di Jogja memilih tutup.

“Saat situasi seperti sekarang hanya ada dua hal yang bisa dilakukan, survivenation dan preparation. Untuk target setelah pandemi, wisatawan domestic akan menjadi prioritas, mengingat wisman juga dalam kondisi yang sama,” kata Bobby, melansir Harian Jogja.

Lebih jauh, ia menjelaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi dari semua stakeholder agar ekonomi lokal bisa terus berjalan. Sehingga, diharapkan saat pandemi ini berakhir pelaku industri pariwisata bisa kembali bergeliat seperti semula.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono juga mengungkapkan, pasca pandemi Covid-19 selesai, pelaku wisata di DIY akan menyasar wisatawan lokal terlebih dahulu.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini Makassar 28 April 2020 / 5 Ramadan 1441 H

“Kita sasar yang domestiknya dulu [pasca pandemi Covid-19],” kata Deddy, Selasa (28/4/2020).

Ia menyebut, berbagai langkah akan dilakukan oleh pelaku pariwisata dibidang hotel dan resto setelah pandemi selesai. Diantaranya seperti, penataan kondisi hotel dan resto, penyiapan properti tetap aman, sehat dan layak untuk dikunjungi.

“Meyakinkan khalayak bahwa hotel, resto DIY dari awal wabah sudah ada gerakan merti hotel, resto, yaitu serentak kita adakan penyemprotan disinfektan guyub sesarengan vs Covid-19 dan dilanjutkan tiap Selasa, Jumat, dipadukan dengan destinasi di DIY yang juga melakukan hal yang sama. Hal ini masuk ke pengembalian branding,” ucapnya.

Sejumlah promo juga ditawarkan dengan harapan adanya kerjasama dengan travel biro. Selain itu, beberapa hotel juga menjual voucher promo yang berlaku sampai dengan Desember 2021.

Dengan kondisi saat ini, pihaknya berharap, pemerintah bisa memberi stimulus pajak dan mengharapkan PLN bisa membantu memberikan diskon atau subsidi promo dua hingga tiga bulan ini.

Baca Juga: Suami Bekerja di RSD Wisma Atlet Meninggal, Tularkan Covid-19 ke Keluarga

“Untuk yang sudah stimulus pajak, DIY sudah semua. Rata-rata setiap Kabupaten/Kota memberikan stimulus pada April sampai dengan Mei selanjutnya akan dilihat situasi kondisinya,” ucapnya.

Load More