SuaraJogja.id - Gerakan kampung panca tertib atau pantib di Kota Yogyakarta yang awalnya ditujukan guna mengkampanyekan nilai-nilai ketertiban di masyarakat diminta ikut mendukung upaya sosialisasi protokol pencegahan COVID-19 pada masa pandemi.
"Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, gerakan kampung pantib tidak hanya ditujukan untuk membudayakan ketertiban tetapi juga diminta aktif dalam pencegahan COVID-19 supaya persebarannya tidak semakin meluas," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta Agus Winarto, seperti dilansir dari Antara, Rabu (29/4/2020).
Guna mendukung sosialisasi protokol pencegahan COVID-19, ia mengatakan, Kampung Panca Tertib di antaranya bisa mengintensifkan penyampaian imbauan ke masyarakat untuk tetap berada di rumah, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga jarak aman saat berada bersama orang lain dan mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Selain itu, Kampung Panca Tertib bisa membantu pemantauan pendatang di kampung dengan mengarahkan mereka segera melapor ke RT atau RW.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Yogyakarta Ramadan 1441 H, Rabu 29 April 2020
"Misalnya saat ada ronda malam, pengurus kampung panca tertib bisa mengingatkan agar warga mengenakan masker dan tetap menerapkan jaga jarak sebagai bagian dari protokol pencegahan COVID-19," tambahnya.
Sejak gerakan kampung panca tertib digulirkan tahun 2015 hingga saat ini sudah ada 80 kampung di Kota Yogyakarta yang mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib atau hampir separuh dari seluruh kampung yang ada di kota tersebut.
Kampung panca tertib sebelumnya bergerak untuk membudayakan lima aspek ketertiban di masyarakat yaitu tertib daerah milik jalan, tertib bangunan, tertib usaha, tertib lingkungan, dan tertib sosial.
Agus menambahkan, Satpol PP Kota Yogyakarta juga sudah menetapkan sembilan kampung panca tertib terbaik yang berhak memperoleh Pantib (Panca Tertib) Award 2020, di antaranya Gemblakan Bawah, Cokrodiningratan, Patehan, Ledok Tukangan, Kauman Pakualaman, Tempel Wirogunan, Purwokinanti, dan Notoprajan, serta SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebagai sekolah panca tertib terbaik.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta yang juga Mitra Pembina Kampung Panca Tertib Heroe Poerwadi meminta kampung panca tertib meningkatkan pengawasan di wilayah masing-masing di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Baca Juga: Akses ke Yogyakarta Ditutup, Sri Sultan Minta Pemudik Putar Balik
"Potensi meningkatnya kriminalitas di masa pandemi ini cukup tinggi. Kewaspadaan dan pemantauan lingkungan perlu ditingkatkan, misalnya ronda kampung," katanya.
Berita Terkait
-
Desa Wisata Pulesari, Tawarkan Suasana Asri dengan Banyak Kegiatan Menarik
-
Perjalanan Habbie, UMKM yang Berkembang dengan Dukungan BRI Hingga Pecahkan MURI!
-
Warung Bu Sum: Legenda Kuliner Jogja Bertahan Berkat Resep Rahasia & Dukungan BRI
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
-
Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan