
SuaraJogja.id - Beragam objek pariwisata di Kabupaten Bantul sudah tidak beroperasi sejak pertengahan bulan Maret lalu. Berhentinya operasional objek wisata tersebut merupakan efek dari badai corona yang membuat pemerintah melarang adanya aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Selama satu setengah bulan tidak beroperasi, banyak agenda di lokasi wisata yang dibatalkan. Terutama pesanan di penginapan dan desa-desa wisata yang terbiasa menerima tamu dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan kerugian akibat banyaknya agenda wisata yang dibatalkan serta tidak beroperasinya tempat wisata mencapai angka Rp11 miliar.
"Kerugian mencapai Rp11 miliar itu yang terhitung di kami. Kerugian itu dari pembatalan perjalanan wisata, penginapan hotel, temen-temen pemandu wisata, serta beberapa kegiatan di desa wisata," kata Kwintarto saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Peserta Tabligh Akbar di Jakarta Asal Bantul Dinyatakan Positif Corona
Kwintarto menjelaskan bahwa kerugian tersebut belum mencakup pada kegiatan pariwisata yang tidak berbasis order. Angka kerugian sebesar itu diambil dari banyaknya agenda wisata yang dibatalkan, yang tercatat oleh Dinas Pariwisata Bantul.
Ia menambahkan bahwa dari sektor pendukung pariwisata lainnya kerugiannya cukup banyak, namun ia tidak memiliki angka yang pasti. Terlebih, mengenai kerugian di restoran, tempat wisata, dan hotel yang tidak melalui pesanan.
Selain itu, Kwintarto juga menyebutkan selama penutupan objek pariwisata di masa pandemi ini kerugian dari sektor retribusi saja bisa mencapai angka Rp5 miliar. Meskipun kerugian cukup besar namun ia juga mengapresiasi kesiapan mental para pelaku wisata.
"Mereka sangat memahami, bahwa situasi ini adalah situasi nasional. Bukan hanya ditanggung oleh mereka sendiri tapi ditanggung oleh banyak daerah atau pengelola yang lain," imbuhnya.
Ia juga sangat mengapresiasi para pelaku wisata yang mengalami kerugian tidak sedikit, namun masih bisa mempertahankan kondisi ekonominya meskipun mengalami penurunan. Kwintarto menyebutkan, setidaknya para pelaku usaha memiliki ketahanan mental.
Baca Juga: Hendak Memompa Sepeda, Remaja di Bantul Tewas Diduga Tersengat Listrik
Berdasarkan pertemuannya dengan beberapa pelaku usaha, Kwintarto mengatakan para pelaku usaha tersebut kembali pada profesi semula sebelum. Yakni diantaranya adalah menjadi petani maupun berburu belalang.
Ia bahkan menyebutkan ketahanan mental yang dimiliki para pelaku usaha di Bantul seperti filosofi yang disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, yakni 'Kalau orang kehilangan harta belum seberapa, tapi jika kehilangan nyawa maka separuh dari kehidupannya telah hilang, tetapi kehilangan harga diri adalah kehilangan segala-galanya.'
Melalui filosofi tersebut, Kwintarto ingin mengingatkan masyarakat untuk tidak berpangku tangan dan selalu berusaha. Bahwa tidak selamanya seseorang hanya bergantung pada bantuan atau pemberian orang lain.
"Kalau ada bantuan, ada sifatnya yang memberi ya kita terima tetapi jangan mengharapkan selalu dibantu oleh orang lain," ujarnya.
Ia berharap kedepannya masyarakat dapat mewujudkan stabilitas ketahanan keluarga yang baik. Selanjutnya ia juga berpesan agar masyarakat berfikir positif bahwa saat ini pemerintah pusat, pemerintah daerah dan bahkan pemerintah desa tengah mencari metode yang tepat untuk mengimplementasikan ketahanan keluarga.
Berita Terkait
-
Menilik Persona Paniai, Disebut-sebut sebagai Danau Terindah di Tanah Papua
-
Sentani, Danau Indah dengan Luas Mencapai Sembilan Ribu Hektare di Papua
-
Tingkatkan Konektivitas Nusantara, Pelita Air Sambut Armada Baru
-
RUU Kepariwisataan Baru: Rahayu Saraswati Ungkap Rencana Besar Ubah Wajah Pariwisata Indonesia!
-
Pariwisata Hijau: Ekonomi Sirkular untuk Masa Depan Bumi
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
-
Le Minerale Terafiliasi Israel?
Terkini
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang
-
Paus Fransiskus Wafat: Pembela Palestina dan Jembatan Perdamaian Muslim-Katolik Dikenang
-
Bakso Kotak, Kuah Inovatif: Eksperimen Rasa Magister UGM ke Gerobak yang Inspiratif