SuaraJogja.id - Belum lama ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar membuka lahan persawahan baru demi mencegah ancaman krisis pangan yang terjadi akibat wabah virus corona.
Mengomentari hal tersebut, dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Affianto atau yang dikenal dengan sebutan mprop picoez melalui akun twitternya menanggapi hal tersebut.
"Yang terhormat presiden Republik Indonesia, Insinyur Joko widodo. Saya barusan membaca, ada rencana membuka lahan gambut untuk mengatasi krisis pangan, sekitar 900 ribu hektar," ujarnya membuka video dalam unggahannya tersebut.
Agus melalui akun twitternya @picoez juga membandingkan kebijakan ini dengan kebijakan yang pernah diambil pada tahun 2016 lalu. Ia juga menanyakan kepada Jokowi tentang adanya pengkajian mendalam dari sisi baik ekonomi, sosial dan lingkungan terkait pembukaan lahan tersebut.
Baca Juga: 15 Pelanggar PSBB Pekanbaru Divonis Didenda Rp800 ribu hingga Rp 3 Juta
"Jadi saya mengingatkan dari tahun 2016-an lalu, bapak mencanangkan program restorasi gambut untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan sekaligus perbaikan sumber penghidupan masyarakat. Kemudian, belajar dari program dari orde baru, yakni lahan 1 juta hektar yang lokasinya di kalimantan tengah, sekitar taman nasional Sebangau yang gagal. Bapak rencananya akan membuka lahan baru, apakah sudah dikaji secara ekonomi, lingkungan dan sosialnya," ujarnya.
Ia juga mengatakan, agar Jokowi kembali menimbang ulang untung rugi secara ekonomi. Karena menurutnya, belum tentu pembukaan lahan persawahan itu menguntungkan negara.
"Secara ekonomi saya katakan, bisa dilakukan. Tapi untung atau tidak? Belum tentu. Kenapa gitu? Mungkin malah banyak buntungnya (rugi). Karena yang dihadapi adalah alam, jadi gambut kalau terendam sifatnya asam kalau dikeringkan sifatnya basa," ungkap Agus.
Lebih jauh, ia menyebut baik bersifat asam atau basa,keduanya tidak cukup baik bagi tanaman. Terlebih kalau dikeringkan dengan kanalisasi, karena bisa menyebabkan daerah yang akan dibuka lahannya tersebut menjadi rentan kebakaran di musim kemarau.
"Kandungan air di tanah gambut itu adalah cadangan air tawar terbesar di dunia. Sifatnya spoon, begitu dibuka dengan kanalisasi, pada tahun pertama ada kemungkinan tanahnya turun 50 sampai 100 cm. Dan kemudian karena airnya tersedot keluar semua, maka besar kemungkinan tinggi tanah akan terus menurun," ujarnya.
Baca Juga: KAI Rugi Puluhan Miliar Gara-gara Corona
Ia juga menyebut, dari sisi sosial, apabila jarak lahan tersebut terlalu jauh dari pemukiman, maka diperkirakan justru bisa menjadi faktor yang menyulitkan pembukaan lahan.
Berita Terkait
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
-
Bukan Mantan Presiden, Faisal Assegaf Sebut Peran Jokowi Saat Ini Adalah Makelar Pilkada
-
Bisa Tampung 2.500 Jemaah, Melongok Megahnya Masjid Jokowi di Abu Dhabi
-
Bentrok dengan Jadwal di Jawa Tengah, RK Sebut Jokowi Belum Tentu Hadiri Kampanye Akbar di Jakarta
-
Mahfud Md Bandingkan Anggota DPR Saat Ini dengan Orde Baru: Dulu Pulang Naik Kereta, Sekarang Naik Pesawat
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Kegempaan di Gunung Merapi Meningkat, Ada Potensi Luncurkan Awan Panas Lagi
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup