SuaraJogja.id - Tujuh warga Banguntapan, Bantul diisolasi di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSKLC) setelah hasil rapid test dinyatakan positif corona. Mereka memiliki riwayat berpergian ke daerah episentrum corona, yakni Jakarta, pada pertengahan Maret lalu untuk mengikuti acara tabligh akbar.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, rapid test dilakukan pada peserta tabligh akbar dari Kecamatan Piyungan.
"Bahwa hari ini menurut laporan dari Puskesmas Piyungan hasil rapid test yang dilakukan kepada peserta tabligh akbar di Jakarta, didapatkan ada tujuh orang rapid positif," kata pria yang biasa dipanggil Oki tersebut, Kamis (30/4/2020).
Oki juga menyebutkan bahwa tujuh orang tersebut saat ini telah diisolasi di RSLKC Bambanglipuro, Bantul untuk mendapatkan tindak lanjut.
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Sholat Subuh Depok 1 Mei 2020
Ia pun kembali menegaskan bahwa rapid test belum bisa dijadikan sebagai dasar diagnosis. Seseorang baru bisa dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani swab test PCR.
"Kemudian untuk penegakan diagnosis hanya memakai swab test PCR," ujarnya.
Oki menjelaskan bahwa rapid test berbeda dengan swab test. Rapid test merupakan deteksi dini munculnya antibodi. Seseorang yang dinyatakan positif melalui rapid test perlu mengikuti swab test terlebih dahulu untuk memastikan dirinya terpapar virus corona atau tidak.
Sebelumnya, peserta tabligh akbar asal Kecamatan Banguntapan juga dinyatakan positif Covid-19 dan diduga terjadi penularan terbatas terhadap istri dan anaknya.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul saat ini tengah melacak lima klaster yang menjadi klaster penularan Covid-19 di Bantul.
Baca Juga: Cari Penumpang Mudik Lewat Medsos, Polisi Tangkap Dua Sopir Travel Gelap
Oki mengatakan, pihaknya melacak dari lima klaster besar, yakni peserta tabligh akbar di Jakarta, peserta Ijtima Ulama di Gowa Sulawesi Selatan, peserta kegiatan Masjid Caturtunggal Depok Sleman, klaster Gereja GPIB Marga Mulyo Kota Yogyakarta, serta klaster Pondok Pesantren Tomboro Magetan, Jawa Timur.
Berita Terkait
-
Gus Baha Sentil Nusron Wahid: Kalau di Kampung Sama Saya Hormat Kalau Disini Kaya Menteri
-
Ceramah Angelina Sondakh Bahas Kebencian di Tabligh Akbar Tuai Sorotan
-
Hadirkan Ustaz dan Artis Ternama, Tabligh Akbar dan Festival Hafiz Indonesia 2024 Digelar 2 Hari Berturut
-
Tewas di Lift Bandara Kualanamu, Bareskrim Siap Proses Laporan Suami Aisiah Sinta: Pasti Ditindaklanjuti
-
Nyalakan Petasan saat Tabligh Akbar, Komplotan Copet Rampas HP Wakil Rektor di Probolinggo
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami
-
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
-
Sleman Pastikan Tak Ada ASN Bolos, Tapi Keterlambatan Tetap Jadi Sorotan
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi