Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Sabtu, 02 Mei 2020 | 16:25 WIB
Suasana Gelanggang Universitas Gadjah Mada (UGM) usai pengosongan, Jumat (1/5/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Renovasi Gelanggang Universitas Gadjah Mada (UGM) yang direncanakan pihak kampus tampaknya menyisakan keberatan dari berbagai pihak, salah satunya para alumni. Tidak sedikit alumni yang kembali mengulas perjalanan gelanggang UGM yang menjadi saksi berbagai kejadian di lingkup kampus UGM.

Gelanggang Mahasiswa UGM dibangun sekitar tahun 1970-an dan diresmikan pada tanggal 31 Juli 1975 oleh Menteri Dalam Negeri saat itu Letnan Jendral TNI H. Amir Machmud.

Akun Twitter @kata_atina yang menyebut dirinya salah satu alumnus kampus UGM mengunggah serangkaian video  yang menunjukkan berbagai sudut gelanggang yang sudah penuh dengan coretan di dinding. Beberapa menggambarkan kesedihan atas rencana renoovasi gelanggang, beberapa yang lain menuliskan sikap protes mereka.

"Selamat tinggal @gelanggangUGM, Jasamu akan selalu terkenang. Dari mantan @mahasiswaYUJIEM yang akan selalu mencintaimu," tulis @kata_atina dalam unggahannya tersebut.

Baca Juga: Ditemukan: Tumpukan Sampah Mikroplastik Dasar Laut Terbesar di Dunia

Dalam potongan video dengan iringan hymne Gadjah Mada tersebut menunjukkan beberapa coretan seperti "Gelanggang Habis Pak Koes menangis".

Rangkaian video yang diunggah tersebut merupakan karya beberapa alumnus UGM. Gelanggang tersebut memang menyimpan  banyak cerita bagi mahasiswa yang belajar di kampus UGM.

Salman Hanif, salah satu mahasiswa mengatakan, Gelanggang UGM menjadi lokasi yang baik untuk mengembangkan kepribadian.

"Memang menjadi pilihan masing-masing orang bersedia atau tidak untuk berkembang. Namun, adanya fasilitas di sini membantu kami mengasah kemampuan. Di sisi lain, banyak teman di gelanggang membuat kami bisa bertukar pikiran dan berdiskusi hal-hal positif," terangnya.

Rencana pembangunan ulang Gelanggang UGM sebenarnya didukung mahasiswa. Bahkan sejak 2015 lalu, isu renovasi tersebut disambut baik oleh seluruh pihak kampus.

Baca Juga: Pakai APD, Sandiaga Bagi Sembako ke Pemulung Bantargebang

"Sudah sejak 2015 lalu rencana renovasi ini muncul, tetapi terhenti karena beberapa alasan. Lalu 2016 juga muncul dan 2018 sudah cukup ramai siap direnovasi, tapi semuanya urung dilakukan. Pada 2018 lalu kami sempat dilibatkan untuk renovasi itu," jelas Rezki.

Pihaknya menyayangkan rencana renovasi yang mencuat pada 2019-2020 ini terkesan mendadak. Bahkan maket pembangunanya sudah jadi tanpa ada mahasiswa yang dilibatkan.

Unggahan tersebut mendapatkan respon positif dari netizen Twitter yang memiliki hubungan cukup erat dengan kampus UGM. Salah satunya akun @restuak_ yang menuliskan kesedihannya akan renovasi gelanggan tersebut.

"Sedih tenan moco tulisan "Gelanggang habis, Pak Koes menangis". Tak puter-puter terus videone sampe sedih dewe bayangke sobo ning gelanggang nak wayah porsenigama, lagi iki krungu Hymne Gadjah Mada sesedih iki,"ujarnya.

Load More