SuaraJogja.id - Jumlah pasien positif COVID-19 di DIY sudah mencapai 114 pasien hingga Sabtu (2/5/2020). Ada tambahan sepuluh kasus dibandingkan dengan sehari sebelumnya, penambahan ini sebagian besar berasal dari klaster tabligh Jakarta, Gowa dan sisanya memiliki perjalanan dari luar Jogja.
Berdasarkan data yang disampaikan Humas Jogja, total terdapat 888 pasien dalam pengawasan (PDP) dengan rincian 145 orang rawat inap, 692 selesai pengawasan dan 51 PDP dinyatakan meninggal. Sementara itu, ada 4861 orang dalam pengawasan (ODP) dan satu tambahan pasien yang dinyatakan negatif di wilayah DIY.
Dari 114 kasus positif yang telah terkonfirmasi per 2 Mei 2020, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY telah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan contact tracing. Tracing dilakukan untuk PDP maupun ODP.
Dalam penularannya, wabah COVID-19 di DIY sendiri dapat dikategorikan menjadi tiga klaster besar. Disampaikan oleh Anggota Tim Epidemi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY dr. Riris Andono Ahmad pada Jumat (1/5/2020) sore, ketiganya yakni Klaster Umat GBIP, Klaster Jamaah Tabligh Sleman dan Klaster Jamaah Tabligh Gunungkidul.
"Dari hasil penyelidikan tersebut, diketahui terdapat tiga klaster besar yang ada di DIY. Masing masing klaster terkait dengan kegiatan keagamaan yang memicul munculnya kasus COVID-19 di kota ini," ungkap Riris di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY,.
Menurut Riris, klaster yang muncul di Sleman dan Gunung Kidul yang berawal dari anggota jamaah tabligh yang baru pulang dari Jakarta. Klaster Sleman tersebar terutama melalui kegiatan pertemuan di tempat ibadah.
Sementara klaster Gunung Kidul disebarkan melalui kontak erat antar kasus. Klaster kasus Sleman telah mencapai generasi ke-3 (G3) sementara, klaster Gunung Kidul telah mencapai generasi ke 5 (G5).
"Satu klaster di kota juga muncul dari jemaat GBIP yang terpusat di Kota Yogyakarta," jelasnya.
Klaster tersebut berasal dari rombongan yang pulang dari pertemuan Sidone GBIP yang dilakukan di Hotel Aston, Kota Bogor pada Maret 2020 lalu. Penularan kasus pada jemaat GPIB terjadi karena adanya kegiatan intens dalam lingkungan gereja.
Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Sudah Bahas Soal Momongan
"Dengan melihat adanya bukti penyebaran kasus yang disebabkan oleh adanya kegiatan perkumpulan, maka masyarakat diminta untuk tetap menjaga social distancing dan untuk sementara menghindari kegiatan yang bersifat kerumunan," ungkapnya.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih mengungkapkan, kasus 98 merupakan hasil kontak tracing Dinkes Kulon Progo.
Telah dilakukan rapid test pada pasien dan menunjukkan hasil reaktif, pasien diketahui memiliki riwayat dari pesantren Temboro. Sedangkan kasus 99, pernah melakukan kontak dengan kasus 64.
"Untuk kasus 100 dan 101 merupakan pekerja migran dari luar negeri dari Dubai dan Amerika," paparnya.
Berty menambahkan, untuk kasus 102 pernah kontak dengan kasus 97 dan kasus 105 juga dinyatakan positif COVID-19 karena pernah kontak dengan kasus 66. Saat ini, kasus 103 dan 104 masih dalam penelusuran (tracing) oleh Dinkes terkait.
"Untuk kasus 106, pasien pernah mengikuti tablig akbar di Gowa. Kalau kondisi mereka ringan sampai sedang saat ini," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
Pilihan
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
-
3 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
Melihat Wajah Baru Kotabaru: Kawasan Elit Kolonial Disulap Jadi Destinasi Wisata Andalan Yogyakarta
-
Layanan BRI Lewat AgenBRILink Podomoro Jaya Kian Diminati, Berikan Dukungan Bagi Petani
-
Kado Pahit HUT RI? Payment ID Ancam Kemerdekaan Privasi, Semua Transaksi Terhubung NIK
-
Mural One Piece Dihapus, Pemuda Sleman Lawan dengan Pesan Menohok: Kebenaran Akan Terus Hidup!
-
Investasi Bodong hingga Rp9,9 Miliar Terbongkar: WN Korea Dideportasi dari Yogyakarta!