SuaraJogja.id - Sejak diberlakukan berbagai kebijakan di DIY yang menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19, volume sampah di Sleman yang diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan menyusut. Kendati demikian, terdapat peningkatan pada volume sampah rumah tangga.
Berdasarkan data dari Kantor UPTD Pelayanan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, jumlah volume sampah yang dihasilkan dari 13 depo sampah di wilayah Sleman menurun. Pada Januari tercatat volume sampah 5.105 kubik per meter dan pada Februari 5.163 kubik per meter.
"Ini kondisi normalnya rata-rata per bulan lima ribu sekian kubik per meter. Saat pandemi Covid, mulai Maret lalu volume sampah mulai menurun," kata staf Kantor UPTD Pelayanan Persampahan DLH Sleman M Khairul Amri, Minggu (3/5/2020).
Terbukti, pada Maret volume sampah yang dihasilkan sebanyak 4.730 meter kubik dan pada akhir April turun menjadi 4.110 meter kubik.
Baca Juga: 5 Fakta Mbah Minto, Youtuber Nenek-nenek yang Lagi Viral
Dilansir HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, penurunan jumlah volume sampah paling mencolok antara Maret dan April terjadi di Depo Pogung dari 327 meter kubik (Maret) menjadi 286.15 kubik (April); Depo Lempongsari dari 207 kubik menjadi 185 kubik; dan Depo Satu dari 524 kubik turun jadi 493 kubik.
"Ini dikarenakan sekolah, perguruan tinggi, sejumlah hotel, dan destinasi wisata tidak beroperasi, sehingga volume sampah turun," kata Kepala UPTD Pelayanan Persampahan DLH Sleman Sri Restuti Nur Hidayah.
Meski begitu, volume sampah di beberapa depo justru bertambah, seperti Depo Condongcatur dari 440 kubik menjadi 502 kubik; Depo Tridadi dari 653 kubik menjadi 678 kubik; Depo Purwomartani dari 184 kubik menjadi 240 kubik; dan Depo Minomartani dari 306 kubik menjadi 339 kubik.
"Biasanya yang meningkat adalah sampah rumah tangga, karena warga banyak tinggal di rumah. Kami berharap warga bisa mengurangi sampah. Misalnya, sebisa mungkin pakai masker yang bisa dicuci," ujar Tuti.
Kepala Balai Pengelolaan Sampah TPST Piyungan Fauzan Umar menjelaskan, sampah yang masuk dari tiga wilayah di DIY, baik Kota Jogja, Kabupaten Sleman, maupun Bantul dengan rerata selama Januari mencapai 1.884,265 ton.
Baca Juga: Harga Ayam Anjok Akibat Corona, Peternak Minta Pemerintah Tanggung Jawab
Sampah yang diterima masih stabil tinggi lantaran produksi sampah berpindah dari tempat bisnis ke rumah warga.
Berita Terkait
-
Kurangi Beban Bumi, Ini Panduan Mengurangi Limbah Rumah Tangga
-
Metode Mengelola Sampah Rumah Tangga secara Mandiri
-
2000 Rumah Tangga Desa Panggungharjo Telah Mengolah Sampah Sejak 2013
-
Kesibukan Masyarakat Bekerja Jadi Tantangan Atasi Masalah Sampah di DKI Jakarta, Kok Bisa?
-
Begini Cara Ajak Ibu Rumah Tangga Kurangi Sampah di Rumah
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
Tips dan Trik Perawatan Motor Dasar
-
Gunung Merapi Muntahkan 162 Guguran Lava Sepekan, Warga Diimbau Waspada
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko