SuaraJogja.id - Berupaya mengidentifikasi warga Bantul yang terinfeksi Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul rutin mengadakan rapid test secara bertahap. Kegiatan ini diawali dengan menyasar tenaga kesehatan dan masyarakat yang memiliki risiko tinggi terpapar corona, kemudian masyarakat yang bekerja pada pelayanan Covid-19.
Rapid test massal tahap ketiga pada Selasa (5/5/2020) ditujukkan untuk masyarakat umum yang belum terfasilitasi pada tahap-tahap sebelumnya. Sebanyak 162 warga Bantul mengikuti tahap rapid test massal di halaman Dinkes Bantul.
Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja menyampaikan, rapid test massal dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan terhadap masyarakat yang berpotensi terpapar Covid-19. Meski tidak dapat menjangkau seluruh masyarakat Bantul, tetapi Agus menjelaskan, pihaknya melakukan rapid test secara bertahap untuk meningkatkan cakupan.
Baca Juga: Antisipasi Kelangkaan Pangan, Jokowi Minta Percepat Musim Tanam
"Tentu kita tidak bisa semua masyarakat, tapi kita bisa melakukan rapid test dalam beberapa tahapan," kata Agus, ditemui SuaraJogja.id di Halaman Dinkes Bantul.
Tahap pertama dilakuakan di Puskesmas dengan menyasar tenaga kesehatan dan masyarakat yang berisiko tinggi terpapar Covid-19. Tahap kedua rapid test diikuti oleh masyarakat yang bekerja di sektor pelayanan Covid-19, seperti anggota BPBD, anggota PMI, dan wartawan.
Sementara, tahap ketiga ditujukan kepada masyarakat yang berisiko terpapar Covid-19, tetapi belum terfasilitasi pada dua tahap rapid test sebelumnya. Agus menjelaskan, masyarakat secara umum dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti rapid test.
Namun, tidak semuanya dapat terfasilitasi karena akan dipilih sesuai dengan syarat dan kondisi pendaftar. Sebelumnya, masyarakat yang mengikuti rapid test massal melakukan pendaftaran melalui web aplikasi.
Agus menyebutkan, pihaknya membuka kuota untuk 300 orang. Sementara, jumlah masyarakat yang mendaftar sebanyak 397 orang, dan hanya 162 orang yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti rapid test massal.
Baca Juga: Menpora Bincang Santai Bareng Peraih Emas Asian Games Hanifan dan Pipiet
"Alhamdulillah kami berterima kasih kepada masyarakat yang sudah sadar dan punya atensi cukup bagus," imbuhnya.
Hasil rapid test akan diberikan kepada masyarakat secara tertutup, setelah menjalani rapid test yang kedua. Agus menjelaskan, rapid test harus dilakukan dua kali, dengan selisih tujuh hingga sepuluh hari antar-tes.
Salah satu peserta rapid test, Desti, mengaku senang dengan langkah Dinkes Bantul yang mengadakan rapid test massal untuk masyarakat umum. Ia mengaku lega, dapat mengikuti rapid test.
"Bagus sih, soalnya kan kalau untuk rumah sakit di daerah kota berbayar ya," ujarnya.
Desti mengikuti rapid test lantaran profesinya sebagai perawat di salah satu rumah sakit swasta daerah Sleman. Ia juga turut mengajak suaminya untuk menjalani tes, sebab suaminya rutin mengantar-jemput Desti ke tempat kerja.
Berita Terkait
-
Pekan Depan BPPT Mulai Produksi Rapid Test Antibodi
-
Prof Jackie Ying, Profesor Muslimah Penemu Rapid Test 5 Menit
-
Menristek: 10 Ribu Rapid Test dari Strain Virus Lokal Siap Digunakan 8 Mei
-
Jalani Tes Swab Bareng Reino Barack, Syahrini Beberkan Hasilnya
-
CEK FAKTA: Benarkah 4.000 Alat Rapid Test di Bali Tak Direkomendasi BNPB?
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
7 Mobil Bekas Murah Favorit Keluarga: Muat Banyak, Irit BBM dan Mudah Perawatan
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harganya Tembus Rp 1.901.000/Gram
-
Pemain Keturunan Rp 11,3 Miliar Jadi Filosofi Nomor Punggung 21 Jordi Amat, Siapa?
-
Perbedaan Usaha PSSI dan Menpora Mau Gelar Liga Putri Secepatnya
-
Kumpulan Nasib Buruk Elkan Baggott Tolak Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
Terkini
-
Janjian Tawuran Subuh, Geng V vs M Bikin Geger Lowanu, 10 Ditangkap, Celurit-Pedang Jadi Bukti
-
Diplomat Muda Kemlu Tewas Terlilit Lakban: Kisah Heroiknya Selamatkan WNI di Zona Konflik Terungkap
-
BRI Salurkan BSU Rp1,72 Triliun untuk 2,8 Juta Pekerja Guna Dongkrak Daya Beli Masyarakat
-
Kematian Janggal Diplomat Muda Arya Daru: Keluarga Ungkap Sosoknya yang Bikin Kagum
-
Wapres Kagum saat PSM UAJY 'Ngamen' di Alun-Alun Selatan Jogja, Personel Dapat Dukungan Tak Terduga