SuaraJogja.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari kini telah kosong. Belasan pasien yang sebelumnya dirawat di RS tersebut dipulangkan. Belasan pasien yang sebelumnya dinyatakan positif melalui rapid Test.
Nampaknya, penggunaan RSUD Saptosari sebagai lokasi karantina bagi OTG akan dikaji ulang. Pemkab Gunungkidul lebih memilih opsi untuk isolasi mandiri di rumah masih-masing dibanding dengan isolasi di rumah sakit.
Sebelumnya, setidaknya 19 warga diisolasi di RSUD Saptosari. Warga yang dinyatakan positif melalui rapid test tersebut dirawat usai kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 di Wonosari. Sebagian besar adalah hasil contact tracking dari pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Wonosari.
"Hasil swabnya sudah keluar semua yang positif dirujuk ke RSUD Wonosari yang negatif dipulangkan," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Dewi Irawati, Jumat (8/5/2020) kepada awak media
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Gunungkidul ini mengatakan, pasien yang dinyatakan positif dengan metode PCR langsung dirujuk ke RSUD Wonosari.
"Harapannya ketika sudah dirawat di RSUD Wonosari yang fasilitasnya lebih memadai maka pasien-pasien positif Corona tersebut segera sembuh,"harapnya.
Dewi mengungkapkan, hasil uji swab pasien tidak keluar secara bersamaan, sehingga para pasien juga tidak bisa diberikan kepastian bisa keluar dari rumah sakit. Saat ini, total 17 orang tanpa gejala (OTG) yang dinyatakan reaktif melalui rapid test dan masih menunggu hasil uji swab.
"Namun mereka tidak diisolasi di RSUD Saptosari, dan kami minta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing," ujarnya.
Ketua II Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, saat ini pihaknya berupaya untuk memaksimalkan karantina mandiri.
Baca Juga: 5 Tips Perawatan Vagina dari Obgyn yang Tak Boleh Anda Abaikan
Menurutnya, ada tiga desa yang baik untuk dijadikan percontohan, yaitu Karang Asem, Selang dan Panggang. Warga setempat tidak hanya menerimawarga lain yang rapid testnya reaktif dengan tulus hati, tapi juga menanggung kebutuhan warga yang dikarantina.
"Di samping sepenuhnya didukung oleh Pemdes dan warga secara gotong royong. Ini benar-benar gunungkidul banget," ujarnya.
Koordinator Posko Tawarsari Desa Wonosari, Tiono mengatakan, semenjak ada satu warga Desa Tawarsari dinyatakan positif Covid-19, warga berinisiatif membangun posko.
Selain itu, sejak 28 April lalu, ibu-ibu PKK di masing-masing RT secara terjadwal juga menyiapkan bagi bagi 81 warga di Desa Tawarsari yang menjalani karantina mandiri.
"Memang ada satu yang positif namun setelah ditrecing ada 81 yang berinteraksi langsung. Dan mereka melakukan isolasi mandiri," papar Tiono.
Ia mengatakan, sejauh ini belum ada bantuan dari gugus tugas desa maupun kabupaten. Warga sekitar secara swadaya menyumbangkan bantuan baik bahan makanan maupun uang tunai untuk dibelanjakan kebutuhan warga yang menjalani masa karantina.
Berita Terkait
-
Tinjau RS Dr Suyoto, Menhan Prabowo: Bisa Tampung 220 Pasien Covid-19
-
Tanggapi Usulan PT LIB Pangkas Subsidi, Umuh: Jangan Seenaknya Sendiri!
-
Menteri-menteri Bicara soal Bansos DKI, Gerindra: Mau Jegal Anies di 2024?
-
Selama Pandemi, Indonesia Waspadai Ancaman Senjata Biologi dan Siber
-
Klaster Besar Covid-19 Hantui DIY, Sejumlah RS Rujukan Krisis Fasilitas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Saemen Fest 2025 Hadir Lagi, Suguhkan Kolaborasi Epik Antara Musisi Legendaris dan Band Milenial
-
Dari Pasar Tradisional Jadi Ikon Wisata: Inovasi Pasar Godean Terbaru untuk Warga Sleman
-
Jangan Asal Kenyang! Ahli Gizi UGM Ungkap Bahaya Beras Murahan di Program Makan Bergizi Gratis
-
'Itu Ranah Hukum' Bupati Sleman Bungkam Saat Ditanya Soal Korupsi Dana Hibah yang Jerat Sri Purnomo
-
Keluarga Terdakwa Kecelakaan BMW Maut Buka Suara: Bagikan Pledoi Christiano, Mohon Keadilan