SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman mengeluarkan tindakan terbaru terkait adanya klaster besar penularan COVID-19 terbaru muncul di wilayahnya. Klaster baru ini muncul akibat dari adanya karyawan yang positif COVID-19 di Supermarket Indogrosir.
Melalui akun Twitternya, bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan, pihaknya akan rapid test COVID-19 kepada sekitar 1500 pengunjung Indogrosir Sleman.
"RDT (Rapid Diagnostic Test) dilaksanakan dua kali masing-masing dilaksanakan selama tiga hari, yakni mulai 19 April - 4 Mei 2020. Setiap RDT dilaksanakan untuk 500 orang yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 sampai pukul 14.00 WIB. Terbagi atas lima sesi per satu jam dan masing-masing sesi ada 100 orang (yang dites)," ujar Sri Purnomo dalam keterangan akun Twitternya, Jumat (8/5/2020) malam.
Warga yang berhak melakukan RDT adalah mereka yang memiliki KTP Sleman, melakukan transaksi di Indogrosir terkait pada tanggal 19 April hingga 4 Mei 2020 yang dibuktikan dengan nota pembelian. Selain itu, satu nota pembelian bhanya berlaku bagi satu pengunjung yang ingin mengikuti RDT.
Baca Juga: Pernah Jadi Tandem Maut Bepe di Persija, Kini Pedro Javier Sibuk Berbisnis
Pendaftaran RDT ini dapat dilakukan secara online melalui https://rdt.slemankab.go.id atau https://corona.slemankab.go.id mulai hari Minggu (10/5/2020) pukul 06.00 WIB dan akan ditutup pada hari Senin (11/5/2020) pukul 14.00 WIB atau saat kuota sebanyak 1500 peserta tes terpenuhi.
Dalam pelaksanaannya, RDT yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Sleman ini bagi peserta wajib hadir di lokasi pelaksanaan tes yaitu GOR Pangukan, Sleman 15 menit sebelum pelaksanaan tes. Setiap peserta wajib membawa berkas sebagai berikut; KTP atau fotokopi KK, nota atau struk belanja dan wajib menggunakan masker.
Sleman Belum Akan Ajukan PSBB
Sebelumnya, Pemkab Sleman mengatakan tidak akan gegabah ajukan status PSBB meski saat ini di wilayahnya sudah terjadi transmisi lokal penyebaran COVID-19.
"Pengajuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini tentu harus melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Kami tidak akan gegabah mengajukan PSBB," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo kepada Antara, Sabtu (9/5/1010).
Baca Juga: Jual Apartemen Rp 30 Miliar, Hotman Paris Ingin Jadi Petani di Bali
Sri Purnomo berpendapat, hasil kajian bersama pihak-pihak terkait tersebut kemudian dilaporkan kepada Gubernur DIY.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Dinsos PPPA Kulon Progo Bentuk Desa Ramah Perempuan dan Anak
-
Tak Persoalkan Sayembara Harun Masiku, Pukat UGM Justru Soroti Pekerjaan Rumah KPK
-
Lazismu Gelar Rakernas di Yogyakarta, Fokuskan Pada Inovasi Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan
-
Tergiur Janji Jadi ASN di Dinas Pariwisata Gunungkidul, Warga Ponjong Malah Kehilangan Uang Rp80 Juta
-
Ini Hasil Identifikasi dari BKSDA Yogyakarta Soal Buaya yang Dievakuasi dari Tegalrejo