SuaraJogja.id - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Gunungkidul mengungkapkan akan menyelenggarakan rapid test massal mulai tanggal 12 hingga 16 Mei 2020 mendatang. Rapid test massal tersebut akan diselenggarakan di 30 Puskesmas yang tersebar di seluruh Gunungkidul.
Kepala Bidang Pencegahan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul dr Sumitro, Senin (11/5/2020), kepada awak media mengungkapkan, dalam rangka pengendalian Covid-19 di Gunungkidul, pihaknya telah melaksanakan 1.076 rapid test. Mereka yang ikut rapid test adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang merupakan pengembangan dari klaster-klaster yang ada.
"Dari 1.076 rapid test yang dilaksanakan tahap pertama, 42 di antaranya reaktif," ungkapnya.
Dari 42 orang yang reaktif tersebut, delapan di antaranya menunjukkan hasil positif setelah dilaksanakan uji swab, dan masih ada delapan orang lagi yang masih menunggu hasil pelaksanaan PCR. Kedelapan orang tersebut kini menjalani isolasi di RSUD Saptosari, termasuk seorang bocah berumur 6 tahun.
Sumitro menambahkan, untuk pengendalian penyebaran Covid-19, pihaknya akan segera melaksanakan rapid test massal. Untuk gelombang pertama, pihaknya akan menyelenggarakan rapid test kepada 2.000 orang dengan sasaran sebanyak 238 ODP dan juga PDP ringan dua orang, serta tenaga puskesmas yang memiliki risiko tinggi sebanyak 1.200 orang.
"Jemaah Tablig 103 orang, Pekerja Migran Indonesia 23 orang. Kemudian para pendatang dari daerah transmisi lokal ada 603 orang. Mereka akan mengikuti rapid test di Puskesmas terdekat," terangnya.
Untuk antisipasi hasil pasien reaktif rapid test, pihaknya telah menyiapkan RSUD Saptosari sebagai tempat isolasi. Di RSUD Saptosari diketahui ada ruangan sebanyak 60 kamar dan bisa dimaksimalkan sesuai dengan kebutuhan nantinya.
Hingga Senin (11/5/2020) ini jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Gunungkidul ada 96 orang; 23 orang masih dalam perawatan. Sementara jumlah pasien positif ada 24 orang dan delapan orang sudah dinyatakan sembuh.
Jumlah 24 orang tersebut terdiri atas sembilan klaster penyebaran: klaster Bedoyo satu orang, klaster Siyono satu orang, klaster Gadungsari 15 orang, klaster Giripurwo dua orang, klaster Kampung satu orang, klaster Karangmojo satu orang, klaster Mukol satu orang, klaster Kemadang satu orang, dan klaster Karangasem satu orang.
Baca Juga: Hits Health: 4 Makanan Sahur yang BIkin Lemas, Jangan Larang Anak Bermain
"Dari 16 orang positif yang dirawat kali ini, ada 13 di antaranya sedang dirawat di RSUD Wonosari, satu orang di Panembahan Senopati, satu orang di Panti Rapih, dan satu orang di Bethesda," tutur Sumitro.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Ketua Gugus Tugas Akui Tingkat Akurasi Alat Rapid Test Corona Masih Rendah
-
Rapid Test Biozek Dinilai Bermasalah, Doni Monardo: Akurasinya Rendah
-
Bakal Periksa Pengunjung Indogrosir, Jogja Siapkan 700 Alat Rapid Test
-
Menlu Sebut Pemerintah Berusaha Pulangkan 717 WNI Jemaah Tabligh di India
-
Menristek Targetkan Produksi 100 Ribu Rapid Test Tiap Bulan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik